Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
HEADLINE

Pembiakan Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat, Ini Alasannya

×

Pembiakan Nyamuk Wolbachia di Jakarta Barat, Ini Alasannya

Sebarkan artikel ini
IMG 20231122 WA0011
Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat (Jakbar), Erizon Safari saat ditemui di Jakarta pada Selasa (21/11/2023). (Kalimantanpost.com/Antara)
Space Iklan

JAKARTA, Kalimantanpost.com – Pembiakan nyamuk berwolbachia di Jakarta Barat masih menunggu finalisasi memorandum of understanding (MoU) antara Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Pemerintah Provinsi DKI.

​​​​”Sekarang sepertinya sudah masuk tahap final ya. Tapi memang untuk launching-nya, Jakarta Barat belum bisa, karena belum ada MoU-nya,” ujar Kepala Suku Dinas Kesehatan (Kasudinkes) Jakarta Barat, Erizon Safari di Jakarta, Selasa (21/11/2023).

GBK

Ia menjelaskan, Sudinkes Jakbar siap melaksanakan pembiakan nyamuk tersebut asalkan sudah ada kesepakatan antara Pemprov dengan Kemenkes.

“Kalau nanti sudah MoU, berarti pemerintah sudah setuju, provinsi maupun kota sudah setuju. Ya kita jalan sebagai aparatur pemerintah yang menjalankan kebutuhan perintah,” kata Erizon.

Untuk memastikan kesiapan jajarannya, Sudinkes Jakbar menggencarkan pelatihan kepada para kader di lapangan untuk penempatan bibit nyamuk wolbachia di lokasi yang sudah ditentukan, yakni Kecamatan Kembangan.

“Kita latih, sekarang pun lagi berjalan on-job training dengan puskesmas sama juga pihak kelurahan untuk persamaan persepsi gitu ya,” kata Erizon.

Lebih lanjut, kata Erizon, metode pengembangbiakan nyamuk tersebut terbukti dapat memutus peredaran chikungunya dan zika melalui nyamuk aedes aegypti.

“Diambil bakterinya, ditularin ke nyamuk sehingga berwolbachia, dikembangbiakin tuh, jadilah dia bertelur dan jadi nyamuk dewasa. Terbukti nyamuk dewasa yang mengandung wolbachia ini tidak bisa sebagai carrier penularan di chikungunya dan zika,” ujar Erizon.

Mengenai opini publik yang menyebut rumah atau lokasi pembibitan nyamuk berwolbachia adalah ‘kelinci percobaan’, Erizon menegaskan penentuan tempat adalah wewenang Kemenkes.

“Artinya kita sih ikuti ketentuan pemerintah ya. Pemerintah telah menetapkan dalam Keputusan Menteri Kesehatan untuk penetapan implementasi wolbachia di lima kota terpilih, termasuk Jakarta Barat,” kata Erizon.

Sebelumnya, Erizon menyebut penanganan DBD dengan nyamuk berwolbachia terbukti 77 persen efektif saat diujicoba di beberapa wilayah seperti Bantul, Sleman dan Yogya.

Baca Juga :  10 Orang Meninggal Dunia Akibat Letusan Gunung Lewotobi Laki-laki

“Ini sudah ada implementasi, karena pilot project sudah sejak 2014 dilakukan di Sleman, Bantul, dan Jogja. Jadi karena sudah terbukti menurunkan sampai 77 persen, sehingga diimplementasikan di Lima kota (salah satunya Jakbar),” kata Erizon.

Diketahui, kasus DBD di Jakarta Barat selama Januari hingga Agustus 2023 mengalami fluktuasi, namun cenderung menurun.

“Pada Januari ada 132 kasus, Februari 94, Maret 105, April 125, Mei 95, Juni 80, Juli 66, dan Agustus 39 kasus,” ungkap Erizon. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan