PALANGKA RAYA, Kalimantanpost.com – Peran perempuan pada saat ini sudah kelihatan nyata menempati pada berbagai lembaga pemerintahan, organisasi kemasyarakatan, organisasi perempuan, bahkan pada lembaga legislatif pun sudah mumpuni.
“Salah satu bentuk perwujudan demokrasi saat ini adalah Pemilu dan Pilkada serentak yang pertama kali dilaksanakan di Indonesia, sesuai dengan UU Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilihan Umum,” kata Asisten Bidang Administrasi Umum (Adum) Setda Kalteng saat membuka kegiatan Sosialisasi Pendidikan Politik untuk Perempuan, Kamis (7/12/2023).
Sosialisasi dengan tema Meningkatkan Partisipasi Perempuan dalam Mensukseskan Demokrasi atas kerjasama oleh Badan Kesbangpol Kalteng dengan RRI Palangka Raya, di laksanakan di Aula Radio Republik Indonesia (RRI) Palangka Raya.
Pemilu Serentak di seluruh Indonesia pada tahun 2024 adalah untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota.
“Untuk itu, kami mengajak seluruh organisasi perempuan dan aktivis untuk ikut aktif memotivasi, mensosialisasikan serta meningkatkan partisipasi pada pemilu dan pilkada serentak tahun 2024 dalam bentuk bersama-sama menjaga pelaksanaan pemilu yang jujur, adil dan damai,” katanya.
Dikatakan, melalui kegiatan Pendidikan Politik Perempuan ini diharapkan masyarakat mempunyai kecerdasan berpolitik tidak hanya menjadi Obyek dalam Pesta Demokrasi, namun menjadi Subyek yang kritis.
Terutama dalam menentukan pilihan politik sekaligus menjadi pendorong pendewasaan politik untuk memperjuangkan aspirasi rakyat, bukan kepentingan perorangan atau kelompok.
“Saya mengharapkan tokoh atau aktivis perempuan, organisasi perempuan dan generasi muda untuk bersama-sama mensukseskan Pesta Demokrasi yang dilaksanakan secara serentak pada Tahun 2024,” kata Sri.
Sehingga, lanjut dia, dalam pelaksanaan Pemilu tersebut diharapkan para tokoh perempuan, ikut andil dan aktif melaksanakan Sosialisasi tentang pelaksanaan Pemilu, termasuk melakukan pengawasan pelaksanaan Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 dapat berjalan dengan aman dan kondusif.
“Dengan berpedoman pada 4 Pilar Demokrasi yaitu, Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI untuk menjadi satu kesatuan ideologi bangsa,” ucapnya.
Kepala Lembaga Penyiaran Publik (LPP) RRI Palangka Raya Dwi Korianingsih mengungkapkan keterlibatan perempuan saat ini sangat sedikit dalam partai politik khususnya.
Diharapkan dengan adanya kegiatan ini, partisipasi politik bagi perempuan, tidak merupakan keniscayaan lagi, tetapi harus didukung penuh.
“Kita berharap di tahun 2024 ini partisipasi perempuan bisa sejajar dengan laki-laki, karena laki-laki dan perempuan sama, tidak ada bedanya” ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Politik Dalam Negeri Mulyo Sunarto dalam laporannya menyebut, pelaksanaan kegiatan sosialisasi ini bertujuan untuk meningkatkan dan memotivasi keterwakilan perempuan 30 persen yang ada di legislatif, eksekutif dan yudikatif maupun lembaga dan organisasi lainnya.
“Peserta pada kegiatan ini diikuti oleh organisasi perempuan yang berjumlah 80 orang, terdiri dari pengurus organisasi perempuan, tokoh perempuan, pemuda, pelajar dan mahasiswa,” sebutnya.
Tampil sebagai narasumber dari Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3APPKB) Kalteng Rensi, Ketua Komisi III DPRD Kalteng Siti Nafsiah, dan Akademisi Fisip Universitas Palangka Raya Evi Nurleni. (drt/KPO-3)