Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Olahraga

Lifter Lisa Rumbewas, Peraih Medali Perak dari Kalsel di Olimpiade 2000 Meninggal Dunia

×

Lifter Lisa Rumbewas, Peraih Medali Perak dari Kalsel di Olimpiade 2000 Meninggal Dunia

Sebarkan artikel ini
IMG 20240114 WA0020 e1705222788489
Arsip foto - Lifter Indonesia Raema Lisa rumbewas. (Kalimantanpost.com/Antara)

BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Mantan lifter Kalimantan Selatan yang pernah membawa nama harum Banua di PON, SEA Games, Asian Games hingga Olimpiade meninggal dunia di RSUD Jayapura, Papua, Minggu (14/1/2024) pukul 03.00 WIT.

Meninggalnya perempuan kelahiran Papua, 10 September 1980 membuat kaget yang pernah mengenalnya sewaktu masih menjadi atlet di Banjarmasin dan Kalsel.

Baca Koran

“Saya baru tadi pagi mendapat khabar meninggalnya Lisa. Kami turut berduka cita atas meninggalnya Lisa,” kata Mujiyanto, mantan asisten pelatih angkat besi Kalsel di era Lisa masih menjadi atlet Banua yang dihubungi Minggu (14/1).

Menurut Mujiyanto, Lisa ini sejak masih remaja sangat disiplin dalam latihan. Tak heran, hanya dalam beberapa tahun sudah mampu mengukir prestasi tak hanya juara di PON, tapi juga SEA Games dan Asian Games bahkan Olimpiade.

“Karena Lisa pernah berjasa membela Banua, Pengprov PABSI Kalsel pun telah mengirim karangan bunga di rumahnya Papua sebagai ikut berduka cita,” ujar pelatih angkat besi Kalsel saat ini.

Sebelum menjadi atlet nasional, sekitar tahun 1996 Lisa yang masih berusia remaja diboyong ke Banjarmasin bersama kedua orangtuanya, Levi Rumbewas dan ibunya Ida Korwa.

Lisa berlatih di tempat latihan Sasana Bina Krida Banjarmasin bersama lifter muda lainnya asal Banua, Prapti, Agus dan lain-lain dibawah bimbingan pelatih Lukman serta didampingi ibunya, Ida Korwa.

Selain Lisa ada lifter nasional senior Heri Setiawan, Erwin Abdullah tak lain ayahnya lifter Rahmat Erwin Abdullah dan lain-lainnya yang membela Kalsel.

Tak hanya Lisa sekeluarga, Ketua Pengda PABBSI Kalsel, Dharma Surya juga mendatangkan pelatih asal Papua, Ibrahim serta Nico Wombacki (binaraga) dan Elizabeth Rumaseb (angkat berat) ke Banjarmasin.

Baca Juga :  Hadiri Kejuaran Menembak Kapolda Cup 2025, Supian HK Harapkan Lahir Bibit Baru Olahraga Menembak

Wartawan Kalimantanpost.com pun sempat mengikuti perkembangan perjalanan karier Lisa sewaktu masih remaja hingga meraih medali perak di Olimpiade sydney tahun 2000.

Di era tahun 1997 tersebut, Lisa mewakil Kalsel diberbagai kejuaraan remaja dan junior dengan meraih medali emas tingkat nasional.

Lisa pun mengawali kariernya di senior dengan mengikuti
PON XV di Surabaya, Jawa Timur tahun 2000 dan berhasil menyumbangkan medali emas bagi kontingen Kalsel. Puncaknya, lifter muda asal Papua mempersembahkan medali perak bagi Indonesia Olimpiade Olimpiade 2000 Sydney dengan membawa bendera Kalsel.

Kepulangan Lisa bersama pelatih Lukman dan tim dari Sydney diarak dari Bandara Syamsuddin Landasan Ulin Banjarbaru dengan mobil bak terbuka hingga ke Kantor Gubernur Kalsel Banjarmasin dengan penyanbutan cukup meraih.

Lisa sendiri terakhir memperkuat Kalsel pada PON XVI tahun 2004 di Palembanh, Sumatera Selatan dengan meraih medali emas bagi Banua.

Usai PON tersebut Dharma Surya tak lagi menjadi menjadi Ketua Umum Pengda PABBSI Kalsel hingga pelan-pelan pembinaan angkat besi, angkat berat dan bina raga mulai pudar.

Pelatih Lukman pindah ke Kaltim bersama beberapa atlet Banua, Prapti hengkang ke Kaltim dan Lisa Rumbewas bersama keluarga memilih balik ke Papua.

Lisa pun masih tetap eksis meraih Prestasinya pun terus konsisten dengan meraih medali yang sama di Olimpiade 2004 Athena pada kelas -53 kg putri.

Medali Olimpiade ketiganya adalah perunggu Olimpiade 2008 Beijing di kelas -53 kg putri. Medali tersebut diberikan Komite Olimpiade Internasional (IOC) yang diwakili Komite Olimpiade Indonesia (KOI/NOC Indonesia) pada 3 Desember 2017 di Hotel Sheraton Gandaria, Jakarta.

Hal tersebut terjadi lantaran atlet asal Belarusia Nastassia Novikava terbukti menggunakan doping turinabol dan stanozol sehingga medalinya dicabut.

Baca Juga :  Barito Putera Bersholawat, Launching Tim dan Jersey Siap Digelar malam ini

Dengan itu, Lisa yang sebelumnya finis di posisi keempat di bawah Novikava, dengan total angkatan 206 kg, secara otomatis merebut posisi ketiga.

Tak hanya konsisten untuk mengikuti Olimpiade dan terus berprestasi, Lisa juga pernah mendapatkan medali prestisius di berbagai ajang, seperti SEA Games 2001 Kuala Lumpur (perak, kelas -48 kg putri), Asian Games 2002 Busan (perunggu, kelas -48 kg putri), dan Kejuaraan Dunia Angkat Besi 2006 Santo Domingo (perak, -53 kg putri).

Selamat jalan Lisa Rumbewas. (ful/KPO-3)

Iklan
Iklan