TANJUNG, Kalimantanpost.com – Belajar dari tahun 2019 lalu dimana perhelatan Pemilihan Umum (Pemilu) Pemilihan Presiden (Pilpres) yang mencuat istilah Cebong dan Kampret, Generasi Z (Gen Z) di Kabupaten Tabalong diminta supaya gunakan etika, terutama di dalam bermedia sosial (Medsos).
Hal itu, diungkapkan Ketua Dewan Pengurus Daerah (DPD) Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kabupaten Tabalong Ari Wahyu Utomo pada acara silaturrahmi dengan wartawan di RM Depot Wahyu 99 Pembataan Tanjung, Selasa (23/1/2024).
Diungkapkan Ari, sebagai ketua DPD KNPI Tabalong, ia merasa mempunyai beban moral.bagaimana Pemilu 2024 ini, utamanya pemilihan presiden tidak lagi seperti tahu 2019, yang ada istilah cebong, kampret.
“Di tahun 2024 ini seharusnya kita tidak saling mencela, baik di sosial media dan sebagainya. Kita wajib menjaga kerukunan,” ujarnya.
“Di tahun 2024 ini calonnya ada tiga yang insya Allah pembelahannya tidak seperti tahun 2019. Kami menghimbau kepada pemuda pemudi Kabupaten Tabalong dalam bersosial media agar lebih baik lagi, statemen, maupun story, supaya lebih bijak, jangan mereka (Capres, Cawapres) yang ‘berperang’ di Jakarta, tapi kita yang bertarung di kabupaten, tidak rukun antar keluarga, antar teman gara-gara beda pilihan. Itu tidak patut untuk dilakukan,” jelas Ari.
Perlu diingat, lanjut dia, sebagai orang yang hidup di tingkat kabupaten tentu belum banyak berbuat apa-apa untuk bangsa dan negara, tapi mereka (Capres/Cawapres) adalah para tokoh yang tentunya sudah banyak berkorban untuk bangsa dan negara, tentu tidak panas jika sebagai warga yang hidup di tingkat kabupaten mencela mereka.
“Mereka (Capres/Cawapres) orang-orang besar, sedikit banyaknya mereka adalah tokoh yang pernah mengabdikan dirinya di dalam negara yang kita cintai ini,” ujarnya.
“Untuk Gen Z, saya sebagai ketua KNPI Tabalong berpesan tidak usah terlalu fanatik, yang sampai menghilangkan adat dan etika. Sebab, itu bisa menghancurkan diri kita, sehingga jika ada kebijakan pemerintah ditolak, dikomentari dan sebagainya, hingga menjadikan dirinya susah sendiri. Mari kita jaga sama-sama mewujudkan Pemilu yang santai, damai, tanpa ada pembelahan,” pungkas Ari yang juga sebagai calon anggota legeslatif di DPRD Kabupaten Tabalong ini. (ros/KPO-3)