Penanganan stunting di Kelurahan Alalak Utara sudah cukup baik, yang terbukti dengan penurunan jumlah anak stunting dari 26 orang menjadi 13 orang
BANJARMASIN, KP – Satu keluarga dengan 3 orang anak di Kelurahan Alalak Utara Kecamatan Banjarmasin Utara ditemukan sebagai kasus stunting baru di Kota Banjarmasin.
Hal ini terungkap saat acara pemberian makanan tambahan yang dilakukan di Aula Kelurahan Alalak Utara.
Lurah Alalak Utara, Endang A Noorbah mengatakan kasus stunting baru ini menimpa satu keluarga dengan 3 orang anak yang usianya berdekatan antara 2 hingga 5 tahun.
Sementara, pekerjaan orang tuanya diketahui adalah kurir. “Kami telah bekerjasama dengan bhabinkamtibmas, babinsa dengan memberikan makanan tambahan seminggu dua kali, ditambah dengan sayur dan buah serta susu” kata Endang Noorbah.
Sedangkan Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Masyarakat (DPPKBPM) Kota Banjarmasin, M Helfiannoor mengatakan untuk penanganan anak stunting dilakukan oleh tim pendamping keluarga yang menghubungkan ke fasilitas pelayanan pertama atau Puskesmas, kemudian bisa dirujuk ke Rumah Sakit Sultan Suriansyah.
“Nanti ibu lurah bersama tim pedamping keluarga untuk menangani temuan kasus stunting baru ini, dan terus melakukan pendampingan hingga bebas dari stunting” kata Helfiannoor.
Ditambahkanya, penanganan stunting di Kelurahan Alalak Utara sudah cukup baik, yang terbukti dengan penurunan jumlah anak stunting dari 26 orang menjadi 13 orang.
Helfiannoor mengatakan optimis dapat mengejar angka stunting sesuai dengan target Pemerintah Pusat yang berada di angka 14 persen.
“Untuk angka stunting nanti diumumkan pemerintah pusat pada akhir Januari atau awal bulan Februari, sementara jumlah anak stunting mencapai sekitar 1200 anak, semoga jumlah ini bisa dikurangi lagi di tahun ini” sebut Helfiannoor.
Sementara, Wakil Walikota Banjarmasin sekaligus ketua TP2Stunting (Tim Percepatan Penurunan Stunting), Ariffin Noor mengatakan sangat mengharapkan bantuan semua pihak termasuk pihak swasta untuk membantu penurunan stunting terutama dengan pemberian makanan tambahan.
Seperti pihak swasta yang memberikan makanan tambahan kepada anak stunting 2 kali sepekan pada hari selasa dan kamis.
Menurutnya bantuan dari pihak swasta ini dapat menurunkan jumlah anak stunting hingga 50 persen dari awal bulan Januari lalu.
“Mudah-mudahan pada akhir tahun 2024, jumlah anak stunting menjadi zero atau nol kasus stunting” tutup Ariffin Noor. (mar/K-3)