Banjarbaru – Pemerintah Kota Banjarbaru gelar Bimbingan Teknis Pembelajaran Bahasa Isyarat Agama Islam untuk Teman Tuli di Banjarbaru. Sebagai wadah untuk pemenuhan hak yang sama bagi masyarakat disabilitas dalam menuntut ilmu khususnya ilmu agama. Baik nilai – nilai agama, bacaan sholat, surah pendek, dan mempelajari hukum tajwidnya.
Sekretaris Daerah Kota Banjarbaru Said Abdullah menyampaikan kegiatan tersebut merupakan langkah konkret pemerintah dalam mendukung inklusi sosial dan keagamaan bagi teman-teman tuli. Beliau menekankan pentingnya kesetaraan dalam mendapatkan akses pendidikan agama yang layak bagi semua kalangan masyarakat.
“Mereka (teman tuli) juga perlu untuk mempelajari lebih dalam tentang islam ini, supaya bisa menerapkan di kehidupannya seperti sholat dan hukum – hukum islam yang benar,” ucapnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Darul Ashom Yogyakarta, Kyai Abu Khafi sebagai narasumber dikenal karena dedikasinya dalam mengembangkan pendidikan inklusif di pesantrennya. Adapun materi yang disampaikan berupa panduan bacaan sholat, pembelajaran tajwid, serta memperkenalkan berbagai isyarat dalam bahasa Arab yang digunakan dalam konteks keagamaan dan sehari-hari.
Selanjutnya Said Abdullah juga himbauan kepada kepala pondok pesantren yang berhadir, bahwa pemerintah kota Banjarbaru akan mendanai apabila ada ustadz atau ustadzah di Kota Banjarbaru ada yang ingin memperdalam cara pembelajaran agama melalui bahasa isyarat.
“Silahkan jika ada yang ingin belajar hal ini supaya Banjarbaru ada ustadz yang bisa (mengajar bahasa isyarat), pemko akan danai untuk proses belajarnya bahkan kalau mau keluar daerah,” himbaunya.
Acara ini diharapkan dapat memberikan manfaat besar bagi teman-teman tuli di Kota Banjarbaru, sehingga mereka dapat menjalankan ibadah dan kegiatan keagamaan dengan lebih baik dan mendalam. Dengan adanya bimbingan teknis ini, diharapkan juga dapat meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya inklusi dan aksesibilitas dalam pendidikan agama. (Dev/K-3)