ACEH, Kalimantanpost.com – Lifter andalan Kalimantan Selatan, Riska Nur Amanda yang diharapkan mendulang medali di PON XXI 2024 Aceh baru saja menjalani operasi di lutut kakinya bulan Juli 2024 lalu.
Pasca operasi lutut, peraih medali perunggu di PON XX Papua ini berusaha berlatih lebih giat lagi agar bisa tampil maksimal.
“Sebelum operasi, saya berani menargetkan medali emas atau perak di PON Aceh ini. Namun, kondisi Riska yang belum pulih betul paska operasi, saya tidak berani menjanjikan terlalu muluk,” ujar Mujianto, pelatih angkat besi Kalsel di Aceh, Senin (2/9/2024).
Namun, sebagai pelatih dirinya tetap memotivasi Riska yang akan turun di kelas 45 kg tetap bersemangat dalam pertandingan di Kompleks Stadion Harapan Bangsa Aceh, Rabu (4/9).
“Semoga Riska punya keajaiban bisa mendulang medali,” ucapnya.
Mujianto yang pernah menyumbang medali perunggu di cabang angkat besi bagi Kalsel pada PON XIII lalu, menambahkan lifter lainnya Rusdiana yang meraih tiket di PON XXI juga bisa bertanding di kelas 81 kg karena baru operasi di perut.
“Untungnya kita bisa menggantikannya dengan Selvi Azizil yang masih berusia 15 tahun menggantikan posisi Rusdiana,” ucapnya.
Menurut Mujianto, Selvi diminta bertanding tanpa beban dan targetnya meraih medali pada PON XXII di Nusa Tenggara Timur (NTT).
‘Di Aceh ini sebagai sasaran antara saja untuk membentuk mental tanding Selvi. Kami yakin dengan dibina selama empat tahun, Selvi akan mampu bersaing di PON XXI mendatang,” ucapnya.
Selvi sendiri saat ini masih sekolah di SMPN 9 Banjarmasin dan bakal atlet termuda di kelasnya pada PON XXI mendatang saat bertanding 8 September.
Sementara itu, Muhammad Guntur (18 tahun) yang turun di kelas 102 kg putra walau pun lifter terbaik di kelompok remaja, tapi harus bekerja keras agar bisa mendulang medali di PON XXI.
“Kalau di PON XXI ini lawan-lawannya sudah senior semua. Kita hanya berharap kejutan saja Guntur mampu mendulang medali. Target kita untuk Guntur merebut medali di PON XXII NTT,” ucap Mujiyanto.
Guntur pada Kejurnas Angkat Besi Senior yang berlangsung di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (22/7) mampu mengangkat barbel di angkatan snatch seberat 123 kg, clean & jerk 165 kg dan total angkatan 288 kg.
Medali emas di kelas berat ini diraih Iqbal Tawakal Taufiq dari Jatim dengan angkatan snatch seberat 141 kg, clean & jerk 173 kg dan total seberat 314 kg.
Lalu, medali perak oleh Henokh Aldi Saputra dari Jateng di snacth seberat 135 kg, clean & jerk 175 kg dan total angkatan 310.
Perunggu diraih Roy Samsul Bahri asal Lampung dengan angkatan snatch 131 kg, clean & jerl seberat 167 kg dan total angkatan 298 kg.
Sementara itu, dokter Hanip Abror yang melakukan pemeriksaan kondisi lutut Riska, Senin (2/9) menyatakan bisa bertanding di hari Rabu nanti.
“Sebaiknya habis latihan kakinya di kompres dingin dan juga latihan penguatan otot,” ujar dokter Hanip.
Dia juga menyarankan kepada Riska sebelum tanding lebih fokus pemanasan otot pahanya. (ful/KPO-3)
Foto
– Dokter Hanip Abror sedang melakukan pemeriksaan kondisi lifter putri Kalsel, Riska Nur Amanda. (Kalimantanpost.com/Repro pribadi)