BANJARMASIN, Kalimantanpost.com – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mendukung pengembangan ekonomi, termasuk di daerah, seiring penambahan kewenangan untuk pengembangan ekosistem komoditas unggulan.
“Jadi OJK tidak hanya pengawasi sektor jasa keuangan saja, namun juga berkontribusi pengembangan ekosistem komoditas unggulan,” kata Ketua Dewan Audit OJK, Sophia Wattimena.
Hal tersebut diungkapkannya pada Governansi Insight Forum, “Bersama OJK Membangun Sektor Jasa Keuangan Berintegrasi”, Selasa (17/11/2025), di Banjarmasin.
Sophia Wattimena mengatakan, sektor jasa keuangan menjadi penggerak perekonomian di Indonesia, bahkan mencapai 4,25 persen, sehingga perlunya membangun sektor jasa keuangan yang berintegritas.
“Terutama multi player effect, khususnya dampak pembiayaan di sektor produktif,” katanya, yang juga merangkap Anggota Dewan Komisioner.
Ditambahkan, kewenangan OJK tidak hanya mengawasi perbankan, pasar saham dan lembaga keuangan, namun mendapatkan tambahan kewenangan pada jasa keuangan, inovasi keuangan digital, aset digital hingga kontribusi pada pengembangan ekosistem untuk komoditas unggulan.
“Ini seperti pengembangan padi apung di Kabupaten Hulu Sungai Selatan,” jelas Sophie.
Namun demikian, upaya ini juga memiliki kendala penghambat ekonomi, dimana tingkat kemajuan berbanding terbalik dengan tingkat korupsi.
“Untuk itu, OJK berkomitmen dalam penguatan tata kelola integritas dan anti korupsi,” tambahnya.
Sebelumnya, Gubernur Kalsel, H Muhidin mengatakan, sektor jasa keuangan yang sehat dan stabil dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kalsel.
“Jadi perlu berkolaborasi dengan OJK untuk membangun sektor jasa keuangan yang berintegritas,” kata Muhidin, dalam sambutan yang dibacakan Asisten Administrasi Umum Setdaprov Kalsel, Ahmad Bagiawan.
Muhidin mengungkapkan, Kalsel mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (OTP) untuk ke-12 kali berturut-turut menunjukan peningkatan transparansi dalam pengelolaan keuangan.
Untuk itu, kepala daerah di Kalsel agar melakukan pengelolaan keuangan yang baik dan efektif mulai perencanaan, pelaksanaan hingga pelaporannya.
“Kita optimis kolaborasi akan mewujudkan sektor jasa keuangan yang beintegritas dan berdampak pada kesejahteraan masyarakat,” tambahnya.
“Semoga forum ini dapat memberikan mamfaat dan bekelanjutan demi banua yang lebih maju dan sejahtera,” ujar Muhidin.
Kepala OJK Kalsel, Agus Maiyo mengatakan, pertumbuhan ekonomi di Kalsel pada triwulan I 2025 sebesar 4,81 persen, yang lebih terkontrol dibandingkan triwulan sebelumnya.
“Stabilitas OJK tetap terjaga di tengah dinamika perekonomian dan keuangan global,” kata Agus Maiyo.
Agus Maiyo menambahkan, OJK juga berperan dalam pengembangan ekonomi di daerah, terutama UMKM. Namun tantangan pengembangannya pada keterbatasan modal, keterampilan dan peluang pasar.
“Kita percaya dengan sektor jasa keuangan yang berintegritas dapat menciptakan perekonomian yang lebih baik,” tambahnya. (lyn/KPO-4).