JAKARTA, Kalimantanpost.com – Google mengumumkan mereka menambahkan fitur baru untuk mengubah gambar menjadi video di generator video berbasis kecerdasan buatan (AI) mereka, Veo 3, yang kini bisa diakses melalui aplikasi Gemini.
Dilansir dari Tech Crunch pada Jumat (11/7/2025), fitur ini sebelumnya telah diperkenalkan dalam Flow, alat video berbasis AI yang diluncurkan Google pada ajang konferensi pengembang I/O pada Mei lalu.
Setelah Veo 3 dirilis pada bulan yang sama, Google mulai memperluas jangkauan fitur tersebut hingga ke lebih dari 150 negara pada pekan lalu.
Untuk saat ini, hanya pengguna paket Google AI Ultra dan AI Pro yang bisa mengakses fitur pembuatan video ini, dengan batasan tiga video per hari dan tidak dapat diakumulasi.
Fitur ini memungkinkan pengguna membuat klip video dari sebuah foto. Caranya, pengguna cukup memilih opsi “Videos” dari menu alat di kotak perintah, lalu mengunggah gambar. Pengguna juga dapat menambahkan efek suara dengan mendeskripsikan audio yang diinginkan melalui teks.
Setelah video selesai dibuat, pengguna dapat mengunduh atau membagikannya langsung. Semua video yang dihasilkan dengan model Veo 3 akan dibubuhi watermark visual bertuliskan “Veo” serta watermark digital tak terlihat SynthID yang digunakan Google untuk menandai konten digital yang dibuat oleh AI.
Sejak diluncurkan tujuh minggu lalu, Google mencatat lebih dari 40 juta video telah dibuat melalui aplikasi Gemini dan alat Flow.
SynthID juga menjadi bagian dari upaya Google untuk menjaga transparansi dalam penggunaan AI untuk membuat konten seperti gambar dan video. Awal tahun ini, Google merilis alat pendeteksi konten SynthID yang dapat digunakan untuk melacak keberadaan artefak digital yang dihasilkan oleh AI. (Ant/KPO-3)
