BANJARBARU, Kalimantanpost.com – Operasional Hotel Batung Batulis di Banjarmasin dan Banjarbaru telah dihentikan. Pertimbangannya karena tak seimbang antara pendapatan dan pengeluaran serta dianggap menjadi beban bagi APBD Pemprov Kalimantan Selatan (Kalsel).
Imbas dari penghentian operasional tersebut, puluhan karyawan Hotel Batung Batulis harus dirumahkan. Jumlah karyawan kedua hotel tersebut sekitar 30 orang. Memang tidak semuanya yang dirumahkan, beberapa karyawan masih diperkerjaan untuk menajemen aset.
“Dirumahkannya puluhan karyawan ini sangat terpaksa. Karena penghentian operasional dua Hotel Batung Batulis,” papar Direktur Utama PT Bangun Banua, Afrizaldi.
Biaya operasional kedua hotel tersebut tak sebanding dengan pendapatan. Selama bertahun-tahun, dua hotel itu tidak berkembang. Dalam pembenahan dua unit usaha ini, Afrizal mengatakan bisa saja nantinya tak lagi menjadi hotel.
“Bisa usaha lain seperti pemanfaatan untuk aula, gedung serba guna yang dapat berfungsi bermacam kegiatan,” ucapnya.
Jika nantinya tetap dengan unit usaha perhotelan, Afrizal berjanji manajemennya akan berubah. Yang bekerja hanya orang professional di bidangnya.
“Bangun Banua menawarkan kepada pihak swasta untuk renovasi dan pemanfaatannya. Opsinya menjadi kafe, ruang terbuka, dan gedung serbaguna besar,” ucapnya.
Senada, Gubernur Kalsel, Muhidin juga bilang, supaya bisa bersaing dengan hotel swasta, dua hotel tersebut harus terkelola secara profesional.
Ia juga membuka opsi pengelolaan nantinya oleh pihak ketiga atau investor. “Laporannya terus merugi. Kita tutup sementara untuk pembenahan, sambil menawarkan kepada pihak swasta,” jelas Muhidin.
Dari laporan dua hotel itu tak sebanding antara pemasukan dengan biaya operasional. Pemasukan rata-rata Rp500 juta per tahun. Sedangkan biaya operasional lebih Rp1,2 miliar per bulan.
Muhidin berharap dua hotel tersebut dapat memberikan kontribusi bagi Pendapatan Asli Daerah (PAD). (nau/KPO-1)