Muara Teweh, KP – Kerukunan umat beragama adalah keadaan hubungan sesama umat beragama yang dilandasi toleransi, saling pengertian, saling menghormati, menghargai kestaraan dalam pengalaman ajaran agamanya dan kerjsama dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara dalam NKRI. Hal tersebut dikatakan Kepala Badan Kesbangpol Barito Utara Langkap Umar pada pertemuan dalam rangka peningkatan toleransi kerukunan umat beragama, di aula Setda lantai I di Muara Teweh, Kamis.
Kepala Badan Kesbangpol Langkap mengatakan sesuai dengan amanat UUD 1945, mengamanatkan pemerintah negara Indonesia yang melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia dan memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
“Karena itu dalam rangka menjaga dan memelihara persatuan dan kesatuan bangsa serta tetap tegaknya kedaulatan negara NKRI yang kita cintai ini diperlukan adanya komitmen seluruh bangsa bahwa keberadaan masyarakat yang majemuk tersebut merupakan kekayaan bangsa indonesia yang harus diakui, dihormati tanpa harus menghilangkan identitas RAS, suku, agama dan etnis masing-masing,” katanya.
Untuk itu, kata dia, pemerintah mempunyai tugas untuk memberikan bimbingan dan pelayanan agar setiap mpenduduk dalam melaksanakan ajaran agamanya dapat berlangsung dengan rukun, lancar dan tertib.
“Dan salah satu arah kebijakan pemerintah dalam pembangunan nasional dibidang agama antara lain peningkatan kualitas pelayanan dan pemahaman agama, kehidupan beragama serta peningkatan kerukunan intern dan antar umat beragama,” kata dia.
Ia juga menyebutkan , ada tiga hal penting yang harus diperhatikan didalam menjaga kerukunan umat beragama yaitu harus senantiasa menjaga hubungan harmonis intern umat beragama dan antar umat beragama.
Kemudian memperkuat hubungan kerjasama antar umat beragama dan antar kelompok yang berbeda yang dimulai dari tingkat bawah.
“Dan ikut serta menciptakan kondisi kerukunan umat beragama yang kondusif dan menempatkan Barito Utara sebagai daerah yang aman terhadap konflik antar umat beragama,” ucapnya.
Kegiatan tersbeut dihadiri, Kabag Ops Polres Barito Utara AKP Andreas Alex D, Ketua MUI H Akhmad Gazali, organisasi masyarakat (Ormas) dan undangan lainnya. (Ant)