Palangka Raya, KP – Ribuan masyarakat Kalimantan Tengah, yang tergabung dalam Keluarga Besar Korpri, PHBK, dan Dewan Adat Dayak tumplek memenuhi gelanggang olah raga Sanaman Mantikei Jalan Ahmad Palangka Raya pada Kamis malam (12/12) dengan antusias dan penuh hikmad.
Ketua Panitia Penyelenggara Natal, Rivianus syahril Taringan melaporkan bahwa terselenggaranya atas dasar keputusan Gubernur Kalimantan Tengah No.188.44/419/2019 tentang Panitia Penyelenggara Perayaan Natal Gabungan Keluarga Besar Korpri, PHBK dan DAD Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2019 di Palangka Raya; dengan Tema natal Nasional Tahun 2019 “Hidup lah Sebagai Sahabat Bagi Semua Orang” dengan Sub Tema natal yang disepakati panitia adalah “Eratkan Persahabatan Sebagai Kekuatan Mewujudkan Kalteng Berkah”. Dengan meresapi sub tema ini kami berharap kita semua bersatu padu dengan semangat persahabatan mendukung program pembangunan mewujudkan cita-cita mulia kalteng berkah. Perayaan natal gabungan ini dipersiapkan untuk dapat menampung sekitar 5000 ribuan jemaat dari seluruh elemen masyarakat serta mengundang artis ibu kota.
Dalam sambutan dan pesan Natal Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran yang dibacakan oleh Sekda Fahrizal Fitri, bahwa dengan semangat cinta kasih dan persahabatan akan menjadikan kita semua bisa bersatu menghadapi semua tantangan bersama-sama untuk menjadikan masyarakat KalTeng yang sejahtera lahir dan bathin.
Da pesan Natal tersebut akan relevan dengan sejarah kehidupan umat manusia dari zaman dahulu, sekarang dan masa-masa akan datang, tambahnya.
Sesuai dengan tema Natal tahun 2019 dari Persatuan Gereja- gereja Indonesia (PGI) yaitu ” Hiduplah Sdbagai Sahabat Bagi Semua Orang” isi dari tema Natal tahun ini sangat relevan dengan kondisi bangsa kita saat ini, dimana ada banyak alasan yang dapat menyebabkan bangsa kita Indonesia terjadi konflik, terpecah belah, permusuhan antar sesama anak bangsa, kata Fahrizal.
Tidak mudah untuk mengelola perbedaan dalam kemajemukan dalam kemajemukan serta menggerakkannya bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan.
Ada banyak perbedaan kelentingan, aspirasi, tuntutan kebutuhan, persaingan untuk memperoleh sumber dayam dari berbagai lapisan masyarakat, kelompok, komponen dan organisasi kemasyarakatan yang bertumbuh justru berbasis perbedaan.
Untuk itu diharapkan kepada tokoh-tokoh agama, tokoh Adat untuk membawa da merefleksikan Kasih Tuhan dalam kehidupan sehari-hari, agar menjadi garam dan terang dunia, serta membawa Damai, mampu membangun semangat kebersamaan dan toleransi, menjadi mitra pemerintah dalam menjalankan program Pemerintah melalui tindakan nyata. (Yld/KPO-1)