Martapura, KP – Tim Gugus Percepatan Penanggulangan Covid-19 Banjar menyesalkan stigma negatif sebagian masyarakat terhadap PDP yang meninggal dan dikuburkan dengan prosedur Codiv-19 baru-baru ini, padahal dia belum tentu positif.
”Karena reaksi berlebihan dan terkesan membabi buta dari sebagian masyarakat tersebut, dua anak almarhum sampai di PHK, padahal mereka sudah test dan hasilnya negatif,” kata Jubir Gugus Tugas, Kadinkes dr Diauddin, saat Vidcon, di Command Center Barokah, Martapura, Rabu (29/4).
Dijelaskan Diauddin, dari hasil tracing, riwayat perjalanan almarhum yang berusia 66 tahun, warga Martapura Kota ini juga jarang bertemu orang, walau sempat ke Banjarmasin, namun itu sudah awal Maret 2020 kemarin.
”Almarhum memang ada riwayat penyakit jantung, pernah dirawat di Pelita Insasi, kemudian terakhir masuk IGD di RSUD Ratu Zalecha karena sesak nafas,” ungkapnya.
Namun, karena dia keburu meninggal dan belum sempat diperiksa lebih lanjut, maka untuk berjaga-jaga, prosedur pemakamannya memakai protap Covid-19, padahal dia belum tentu positif Corona.
”Seorang anaknya yang lain sempat datang ke Dinkes mengutarakan kondisi tersebut. Jadi kami mohon masyarakat jangan mudah memvonis sesuatu yang belum pasti, apalagi penyakit Corona bukanlah aib, semua orang bisa mengalami.
”Baik yang ODP, PDP, positif sekalipun, jangan pernah mengucilkan mereka. Hingga pejabat pun bisa terkena, tidak pandang bulu, kaya ataupun miskin, yang tua, muda, bahkan anak-anak,” katanya.
Kadis Kominfostandi HM Aidil Basith juga meminta media terus memberi pemberitaan yang mencerahkan selama pandemi Covid-19 ini, diapun sangat menyesalkan sikap sebagian masyarakat, terutama di medsos pada keluarga almarhum.
”Kasihan, sudah jatuh tertimpa tangga,” sesal Basith. (wan/KPO-1)