
Tidak Ada Umrah dan Haji Berdampak Penjual Oleh-Oleh Haji
Adit sudah cukup lama menyiapkan semua ini dengan mengambil dari distrbutor ekspor besar di Surabaya dan Jakarta dengan adanya kembali pembatalan ibadah haji ini, terpaksa gigit jari.
BANJARMASIN, KP – Sejumlah pedagang oleh oleh asal Arab Saudi dikawasan Pasar Sudimampir kembali terpuruk penjualannya hingga 50 persen setelah sebelumnya ibadah umrah ditunda kini giliran ibadah haji juga ditunda pemberangkatannya.
“Biasa penjualan meningkat menjelang pemberangkatan jemaah umroh dan haji dan kepulangannya mengalami peningkatan, bahkan seorang penjual buah kurma dan lainnya dalam sehari mendapat sekitar Rp3 juta hingga Rp3,5 juta perhari,” jelas Adit pemilik Toko Abu Dhabi kepada wartawan, Selasa.
Bahkan selama bulan Ramadhan tadi penjualan kurma jenis tangkai atau merk Palm’frut dan Azwa serta kurma Menzol asal USA paling banyak disukai konsumen selama ada wabah pandemi covid 19 menurun.
“Selama bulan Ramadhan dan umroh serta haji itu adalah harapan kami penjualan buah kurma, kacang arab Rp60 ribu kacang ketawa Rp190 ribu dan kacang almon Rp190 ribu perkilonya serta kismis meningkat namun ditahun ini penjualan turun drastis,’’kata Adit.
Dikatakan Adit, biasa pihaknya terbantu dengan adanya pembatasan bawaan jemaah haji dari maskapai Garuda dalam membawa oleh-oleh seperti air zamzam yang ukuran botol kecil Rp15 ribu, ukuran 5 liter Rp400 ribu dan bawaan lainnya dan mereka biasanya menambah oleh-oleh dengan membeli ditanah air.
Ditokonya sendiri penjualan sudah lengkap seperti bermacam-macam jenis kurma, kacang-kacang arab, air jam-jam berbagi ukuran dari yang kecil hingga literan juga tersedia madu Yaman Rp125 ribu madu Asyfa Rp100 ribu ini madu Arab banyak dicari dan lainnya, tersedia pacar arab ukuran kecil dan besar, permen coklat, kurma sukari.
Adit sudah cukup lama menyiapkan semua ini dengan mengambil dari distrbutor ekspor besar di Surabaya dan Jakarta dengan adanya kembali pembatalan ibadah haji ini, terpaksa gigit jari.
“ Alhamdulillah memang untuk pembelian harian ada saja warga yang membeli kurma, madu dan kacang arab namun jumlahnya terbatas jika dibandingkan saat musim umroh dan haji,” ungkapnya.
Untuk masyarakat perkotaan dengan ekonomi biasa lebih memilih kurma Mesir dan Madinah karena harganya sangat terjangkau dijual sekita Rp30 ribu hingga Rp35 ribu perkilo gramnya, sehari bisa mampu menjual hingga 100 kiloan saat kondisi normal untuk membukakan warga dimasjid atau langgar.
Sedangkan masyarakat dengan kalangan menengah keatas biasanya lebih memilih buah kurma Azwa atau biasa disebut dengan kurma para nabi serta kurma Menzol USA yang terkenal sangat besar buahnya.
Ditambahkannya, untuk kurma Menzol USA dijual sekitar Rp200 ribu hingga Rp250 ribu perkotak sedangkan kurma Azwa dijual dikisaran Rp250 ribu hingga Rp300 ribu perkilo gramnya.
“ Kami hanya berharap dari pembeli harian saja lagi walaupun jumlahnya hanya sedikit,” tutup Adit.
Ningsih warga Sultan Adam yang berbelanja di toko Abu Dhabi menjelaskan, ia dan suaminya membeli buah kurma dan kacang arab hingga madu Yaman disini untuk dimakan sehari-hari saat pandemi ini karena barang yang dijual berkualitas tidak ada bedanya dengan yang aslinya. (hif/K-1)
