Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Ekonomi

Dewan Perjuangkan Masalah Elpiji Subsidi ke Jakarta

×

Dewan Perjuangkan Masalah Elpiji Subsidi ke Jakarta

Sebarkan artikel ini

Sahrujani mengharapkan, konsultasi dengan BPH Migas ini menindaklanjuti permasalahan gas elpiji yang kembali langka dan harganya melonjak, termasuk kemungkinan menambah kuota gas elpiji subsidi di Kalsel.

BANJARMASIN, KP – Komisi III DPRD Kalsel konsulatasi masalah gas elpiji bersubsidi ke Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas), yang seringkali langka dan harganya melonjak.

Baca Koran

“Kita perlu konsultasi masalah ini, agar gas elpiji subsidi ukuran tiga kilogram ini tidak menjadi masalah lagi,” kata Ketua Komisi III DPRD Kalsel, H Sahrujani, yang dihubungi melalui WA, kemarin, di Banjarmasin.

Menurut Sahrujani, kelangkaan gas elpiji subsidi seringkali terjadi, dan harganya melonjak dan membebani masyarakat.

“Kita juga sudah menerima keluhan masyarakat terkait kelangkaan gas elpiji subsidi,” ujar politisi Partai Golkar.

Sahrujani mengharapkan, konsultasi dengan BPH Migas ini menindaklanjuti permasalahan gas elpiji yang kembali langka dan harganya melonjak, termasuk kemungkinan menambah kuota gas elpiji subsidi di Kalsel.

“Kita mengharapkan adanya penambahan kuota gas elpiji subsidi di Kalsel,” kata Sahrujani, mengingat daerah lain juga mengusulkan penambahan kuota gas elpiji subsidi.

Sebelumnya sejumlah Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) di Kalsel melakukan aksi unjuk rasa ke DPRD Kalsel, terkait kelangkaan dan mahalnya harga gas elpiji tiga kilogram.

Apalagi gas elpiji tiga kilogram di pangkalan sering kosong, sementara harga eceran mencapai Rp40 ribu hingga Rp45 ribu per tabung.

Pengunjukrasa tersebut meminta DPRD Kalsel turun tangan untuk mengatasi permasalahan kelangkaan dan mahalnya gas elpiji tiga kilogram itu.

Sebagai tindak lanjut awal aspirasi masyarakatnya itu, Komisi III DPRD Kalsel menggelar rapat dengar pendapat (RDP) dengan pihak Pertama serta Himpunan Swasta Nasional Minyak dan Gas (Hiswana Migas) serta Dinas ESDM provinsi setempat.

Berdasarkan keterangan pihak Pertama ketika itu, penyaluran gas elpiji tiga kilogram untuk Kalsel hingga Juli lalu sudah melebihi kuota atau batasan yang semestinya dan harga resmi pada pangkalan tetap Rp17.500/tabung.

Kuota gas elpiji tiga kilogram itu sesuai permohonan Pemprov Kalsel yang peruntukannya buat masyarakat miskin atau bukan untuk mereka yang tingkat ekonomi golongan menengah ke atas. (lyn/K-1)

Baca Juga :  Menkeu Sri Mulyani Hitung Anggaran Tambahan FLPP Menjadi 350.000 Unit
Iklan
Iklan