
Batulicin, KP – Sebanyak 20 peserta warga desa, HIPMI, HIPMIKINDO, dan UMKM ikuti pelatihan penerapan teknologi adaptif lokasi hasil riset pupuk hayati di Desa Batulicin Irigasi Kecamatan Karang Bintang pada 26 hingga 29 Agustus 2020 tadi. Pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Perikanan Kab Tanbu bekerjasama dengan Balai Besar Riset Pengolahan Produk dan Bioteknologi Kelautan dan Perikanan, Kementerian Kelautan dan Perikanan bertujuan untuk menambah pengetahuan dan keterampilan masyarakat tentang cara pengolahan pupuk hayati yang berasal dari hasil laut yaitu rumput laut berjenis Eucheuma Cottoni, Sargassum dan Gracilaria.
Menurut Tim Koordinator Pelatihan Dinas Perikanan, A. Gafur Ariyasi mengatakan, biaya diperlukan untuk membuat pupuk hayati melalui metode ini sangat terjangkau yakni berkisar Rp2.000 – Rp.2.500 per kg. Pembuatan pupuk hayati ujarnya ada dua hasil produk, yaitu pupuk hayati cair dan pupuk hayati padat, dengan waktu pembuatan selama 15 hari, proses fermentasi.
“Biayanya sangat murah dan terjangkau bagi masyarakat yang ingin mengaplikasikannya, karena semua bahan yang diperlukan mudah dan tersedia disini,” jelasnya.
Selain rumput laut bahan yang diperlukan tepung ikan, tepung cangkang rajungan atau tepung kulit udang, kotoran sapi (kohe) dan abu tandan sawit.
Hasil pengolahan pupuk salah satunya bisa diaplikasikan ke tanaman jahe, yang mampu mempercepat pertumbuhan dan pembentukan tunas.
“Ini akan menjadi peluang usaha bagi masyarakat Tanah Bumbu, dan dapat menciptakan lapangan kerja baru dan menjadi pergantian dari pupuk kimia ke pupuk hayati”, katanya seraya menambahkan kegiatan serupa akan dikembangkan dan dikelola Bumdes setempat guna pengembangan usaha masyarakat wilayah itu tandasnya. (han)