KONI Kalsel gelar Rakor dan Workshop Bidang Sport Science dan Iptek Olahraga, diikuti utusan KONI Kab/Kota dan Pengprov Cabor lolos ke PON Papua.
BANJARMASIN, KP – Keberhasilan dalam meraih prestasi olahraga tak bisa dilepaskan dari sejumlah faktor. Salah satu yang terpenting adalah iptek (ilmmu Pengetahuan dan Teknologi) olahraga atau sport science.
Untuk itu, Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalsel mengadakan Rapat Koordinasi (Rakor) dam Workshop, pelatihan Iptek olahraga di Hotel Roditha Banjarmasin, 15-16 Desember. Kegiatan ini diikuti oleh 13 utusan pengurus KONI Kabupaten/Kota Bidang Iptek Olahraga, dan 25 Pengurus Provinsi Cabang Olahraga (Pengprov Cabor) se-Kalsel, dari cabor yang lolos ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021 Papua.
Kegiatan ini dibuka oleh Ketua Umum KONI diwakili Sekretaris Umum KONI Kalsel, Enly Hadiyanoor. Enly mengingatkan kepada para perwakilan Pengprov Cabor, supaya tepat dalam menerapkan iptek olahraga dalam membina cabor masing-masing.
“Tidak dipungkiri, supaya atlet cabor bisa berprestasi, maka diperlukan penerapan iptek olahraga dengan takaran yang sesuai. Untuk itu, setidaknya tiap cabor memiliki dasar pengetahuan dalam penerapan iptek olahraga tersebut, supaya potensi atletnya bisa dimaksimalkan,” sebut Enly.
Yang tak kalah penting, Kalsel juga bakal menyertakan sejumlah atletnya di PON Papua. “Tidak hanya persiapan mental, fisik, dan psikologis. Para atlet juga wajib diberikan pembekalan berupa iptek olahraga. Sehingga, penampilan mereka nantinya akan semakin meyakinkan untuk meraih medali,” paparnya.
Dalam kegiatan tersebut, bertindak sebagai narasumber adalah dari tim sport science KONI Kalsel yang juga akademisi olahraga Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan Universitas Lambung Mangkurat (JPOK ULM). Yakni, DR Tri Irianto M.Kes, DR Ma’ruful Kahri, DR AR Shadiqin, dan DR M Arsyad.
Menurut Tri Irianto sebagai pelaksana kegiatan, dengan penerapan Iptek pada semua atlet dari 13 kabupaten kota, jika dilakukan secara benar, maka tidak akan sulit untuk mendukung program pemerintah, agar tiap daerah minimal memiliki satu cabor andalan.
‘’Maka untuk Kalsel dengan memiliki 13 daerah cabor andalan jadi 13, ditambah dengan beberapa cabor unggulan, bukan hal sulit untuk meraih 20 medali di ajang nasional,’’ papar Tri Irianto.
Ketua Harian FPTI (Federasi Panjat Tebing Indonesia) Kalsel, Bandi memuji kegiatan yang dilaksanakan KONI Kalsel, sebagai upaya untuk terus meningkatkan prestasi olahraga banua.
“Sudah selayaknya cabor diberikan pengetahuan mengenai Iptek Olahraga. Semoga, pelatihan ini ke depannya ada tindak lanjutnya. Sehingga, tak sekadar diberikan pelatihan oleh KONI Kalsel, tapi juga ada realisasi penerapan iptek olahraga kepada para atlet,” kata Ketua Harian FPTI Kalsel. (nets/nfr/k-9)