Kandangan, KP – Dewan Harian Cabang (DHC) 45 Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) berencana merenovasi Tugu Munggu Raya di Desa Sungai Raya Selatan, Kecamatan Sungai Raya. Hal itu bertujuan mengangkat peristiwa sejarah besar itu ke mata publik dunia.

Sebuah lokasi bernama Munggu Raya, merupakan saksi bisu sejarah besar perundingan Pemerintahan Gubernur Tentara ALRI Divisi IV melawan pemerintahan kolonial Belanda, yang ditengahi Komisi Tiga Negara.

Di sana telah lama berdiri sebuah tugu kecil ukuran tidak lebih 1 meter persegi, sederhana dan minimalis. Di tugu terdapat tulisan yang sudah mulai kabur hampir tak bisa dibaca, tentang peristiwa tanggal 2 Desember 1949 itu.

Lokasinya berdampingan dengan menara pemancar siaran TVRI, serta sebuah rumah yang ditinggali warga.

DHC 45 HSS merasa prihatin terhadap kondisi tugu saat ini, sehingga direncanakan melakukan renovasi, sekaligus mengangkat sejarah di balik tugu tersebut.

Rencana renovasi itu, melalui konsultan dianggarkan biaya sebesar 79 juta rupiah.

“Alhamdulillah kita telah mengajukan proposal kepada pihak ketiga, dan sudah mendapat persetujuan, dan desain sudah disampaikan,” ucap Wakil Bupati HSS Syamsuri Arsyad, yang merupakan Ketua DHC 45 HSS.

DHC 45 merencanakan, peletakan batu pertama renovasi bisa dimulai pada 17 Mei 2021. Serta, diharapkan selesai dan bisa diresmikan pada 2 September 2021.

Syamsuri Arsyad berujar, saat ini masyarakat secara luas lebih mengenal peristiwa proklamasi 17 Mei 1949. Padahal terangnya, pasca peristiwa itu ada kelanjutannya, yakni peristiwa 2 September 1949. Menurutnya, sejarah itu tarafnya bisa dikatakan bernilai internasional.

“Peristiwa di Munggu Raya adalah peristiwa bersejarah, peristiwa yang menurut kami bertaraf internasional,” ujar Syamsuri.

Pihaknya berharap, dengan mengangkat peristiwa sejarah itu bisa mengingatkan masyarakat luas.