Pelaihari, KP – Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Republik Indonesia (RI) Hasto Wardoyo menyampaikan apresiasi kepada kinerja Pemerintah Kabupaten Tanah Laut (Tala) dalam upaya percepatan penurunan stunting, hal itu Ia sampaikan saat menjadi narasumber kegiatan Sosialisasi Penurunan Stunting tahun 2021 di Balairung Tuntung Pandang Pelaihari, Kamis (17/6/2021).
Hasto mengaku kagum dengan beberapa program dari Pemkab Tala yang salah satunya membentuk tim khusus percepatan pencegahan stunting, Ia juga menilai pelayanan kesehatan yang ada di Kabupaten Tala, menurutnya meski Tala memiliki 130 desa lebih namun semua desa memiliki bidan desa bahkan ada desa yang memiliki dua bidan desa sekaligus.
“Pelayanan kesehatan untuk ibu dan anak di Tala ini luar biasa bagus, dokter spesialis kandungan dan anak pun jumlahnya juga cukup banyak. Belum lagi tadi kata bupati akan dibangun lagi satu rumah sakit dan tiga buah puskesmas,”ujarnya.
Pria yang pernah menjabat sebagai Bupati Kulon Progo itu menjelaskan bahwa BKKBN mengemban amanah dari Presiden RI Joko Widodo untuk membawa dua visi yaitu membangun dan menjaga pertumbuhan penduduk agar seimbang serta membangun keluarga berkualitas.
Bupati Tala HM Sukamta mengatakan bahwa pada tahun 2019 pihaknya telah membentuk tim khusus yang tertuang dalam Peraturan Bupati Tanah Laut No. 188.45/748-KUM/2019 Tentang Tim Koordinasi Percepatan dan Pencegahan Stunting (KP2S).
Adapun menurut Sukamta upaya yang dilakukan melalui Tim KP2S ada delapan aksi diantaranya, analisa situasi sebaran prevalensi stunting, rencana kegiatan untuk intervensi di tahun 2020 melalui Perbup Tim KP2S, rembuk stunting (Komitmen Penurunan Stunting oleh bupati, pimpinan SKPD, perwakilan DPRD, kepala desa dan perwakilan swasta dan masyarakat), Perbup tentang peran desa, pembinaan kader pembangunan manusia (KPM) dan sistem manajemen data terpadu untuk memantau capaian program penurunan stunting.
“Dari upaya-upaya tersebut, berdasarkan data dari aplikasi pencatatan dan pelaporan gizi berbasis masyarakat atau yang disebut e- PPGBM, prevalensi stunting Kabupaten Tala mengalami penurunan yaitu pada 2018 28,9 persen, pada 2019 15,66 persen, dan pada 2020 menjadi 10,67 persen,” jelasnya. (rzk/K-6)