Iklan
Iklan
Iklan
Banjarmasin

Hanya 200 Siswa SD yang Divaksin Covid-19

×

Hanya 200 Siswa SD yang Divaksin Covid-19

Sebarkan artikel ini
Siswa di jenjang Sekolah Dasar (SD) kini mulai menjadi sasaran penerima vaksin Covid-19 (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Program vaksinasi Covid-19 yang dijalankan Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin kini mulai menyentuh sasaran siswa tingkat Sekolah Dasar (SD).

Android

Sebelumnya, pemberian vaksin Covid-19 dengan sasaran siswa atau pelajar, hanya difokuskan kepada siswa tingkat SMP. Baik yang dilakukan secara pribadi di Puskesmas setempat, maupun digelar di masing-masing sekolah.

Hal itu diungkapkan oleh Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto saat dihubungi awak media melalui sambungan telepon, Rabu (26/10) siang.

“Sudah mulai dilaksanakan saat Presiden, Joko Widodo Kunjungan Kerja (Kunker) ke Banjarmasin pada Kamis (21/10) lalu,” ungkapnya saat dikonfirmasi awak media.

Ia menerangkan, berbeda dengan siswa tingkat SMP, jumlah sasaran vaksinasi Covid-19 untuk siswa tingkat SD cenderung lebih sedikit. Yakni hanya sekitar 200 siswa.

“Jumlah sasaran hanya sekitar 200 anak. Anak kelas 6 SD yang usianya di atas 12 tahun,” ungkapnya.

Lebih lanjut, Totok menjelaskan, pihaknya juga akan berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin untuk lokasi vaksinasi siswa tingkat SD.

Apakah dilakukan di puskesmas sesuai domisili tempat tinggal siswa, atau digelar di setiap sekolah. Seperti halnya yang dilakukan untuk siswa tingkat SMP.

Mengingat saat kedatangan Presiden, Joko Widodo, tidak semua siswa yang menjadi sasaran mengikuti vaksinasi.

“Kita akan koordinasi dengan Dinkes untuk selanjutnya. Targetnya sampai akhir tahun semuanya sudah divaksin,” tambahnya lagi.

Lantas, apakah ada penolakan dari orang tua siswa terkait vaksinasi ini?

Mengenai hal itu, Totok mengklaim bahwa semua siswa yang menjadi sasaran vaksinasi sudah mendapat persetujuan dari orang tua.

Sementara itu, Kepala SDN Sungai Jingah 1 Banjarmasin, Deasy Nathalia mengungkapkan, bahwa ada beberapa siswa di sekolahnya yang masuk dalam sasaran penerima vaksin Covid-19.

“Siswa yang umur 12 tahun ada 6 orang. Tapi yang bersedia hanya ada 4 orang. Kalau orang tuanya malas membawa ke Puskesmas, jadi menunggu pelayanan Puskesmas saja memvaksin ke sekolah,” ujarnya singkat. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan