Kandangan, KP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS), melakukan upaya pembinaan maksimal kepada penyandang masalah sosial, terutama gelandangan dan pengemis (Gepeng) yang terjaring razia.
Belakangan banyak Gepeng terjaring razia, bahkan terjaring badut jalanan yang mempekerjakan anak-anak.
Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten HSS Nordiansyah menjelaskan, Gepeng yang terjaring penertiban oleh Satpol PP, setelahnya ditampung di Rumah Singgah Dinas Sosial, Jalan Kamboja Kandangan.
“Kita siapkan penceramah agama, untuk memberi siraman rohani,” terangnya, saat rapat koordinasi bulanan Pemkab HSS, Selasa (9/11/2021) di Pendopo Bupati HSS.
Selanjutnya, Dinsos HSS melakukan pendataan dan verifikasi untuk menentukan karakteristik pembinaan.
“Yang belum mendapatkan bantuan sosial akan diberi, baik dari APBD maupun APBN sesuai dengan kriteria dan ketentuan yang ada,” jelasnya.
Dinsos HSS bekerja sama dengan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Perlindungan Perempuan dan Pemberdayaan Anak (PPKBPPPA), untuk penanganan bagi perempuan dan anak. Pihaknya juga bekerja sama dengan Dinsos Provinsi Kalsel, sebagai penengah penanganannya.
Penanganan Gepeng dengan kategori anak-anak akan dibawa ke panti sosial anak, penyandang masalah sosial kategori remaja diarahkan ke Panti Sosial Bina Remaja (PSBR), dan yang disabilitas ke panti penyandang disabilitas.
Di sana akan diberikan pelatihan keterampilan, agar bisa melakukan usaha tanpa meminta-minta lagi.
“Sebagian besar mereka ingin dibina di panti yang tersedia, ada beberapa orang yang berhasil dibina,” ungkap Nordiansyah.
Namun hal itu tergantung mental Gepeng sendiri, agar tidak lagi mengulangi aksinya. Kendati demikian Dinsos HSS tuturnya, berkomitmen untuk melakukan pendampingan menanggulangi penyandang masalah sosial. (tor/K-6)