Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Banjarmasin

Kadinkes Minta Tutup Siring Saat Momen Pergantian Tahun

×

Kadinkes Minta Tutup Siring Saat Momen Pergantian Tahun

Sebarkan artikel ini
IMG 20211227 WA0030 scaled

Banjarmasin, KP – Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kota Banjarmasin, Machli Riyadi meminta agar Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) yang menangani keberadaan tempat wisata untuk menutup operasionalnya saat momen pergantian tahun.

Baca Koran

Bukan tanpa alasan, hal tersebut diungkapkannya lantaran adanya kekhawatiran akan kembali terjadi lonjakan kasus terkonfirmasi positif Covid-19 akibat masih dibukanya tempat wisata.

Termasuk salah satu lokasi yang jadi sorotan pada momen pergantian tahun ini adalah Lokasi Wisata Siring Piere Tendean.

“Kalau dibuka masyarakat pasti akan ramai berkunjung ke sana, sehingga resiko terjadi kerumunan akan sangat tinggi. Itu yang kita khawatirkan,” ucapnya saat ditemui awak media, Senin (27/12) siang.

Kendati demikian, ia menyadari bahwa kewenangan membuka atau menutup operasional kawasan wisata yang selalu ramai dikunjungi wisatawan ketika libur dan akhir pekan tersebut berada di Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Banjarmasin.

“Tapi kami (Dinkes) salah satu unsur Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin merekomendasikan agar lebih baik siring ditutup saat tahun baru nanti,” ujarnya.

“Kembali kami tegaskan, bahwa alasan rekomendasi untuk menutup lokasi wisata ini Tujuannya agar jangan sampai terjadi lonjakan kasus akibat kerumunan di lokasi wisata,” tekannya.

Selain menghindari terjadinya lonjakan kasus akibat kerumunan di tempat wisata, kekhawatiran pria yang juga menjabat sebagai Juru Bicara (Jubir) Satgas Covid-19 Kota Banjarmasin itu juga dikarenakan adanya penambahan kasus Covid-19 yang belakangan terjadi di Bumi Kayuh Baimbai ini.

Benar saja, berdasarkan update terbaru yang dirilis Satgas Covid-19 setempat melalui akun Instagram @dinkesbanjarmasinnews terlihat ada tambahan 2 kasus aktif yang saat ini menjalani isolasi mandiri.

“Dari hasil pemeriksaan RTPCR milik RSUD Sultan Suriansyah, keduanya terdeteksi terpapar varian Delta,” tukasnya.

Baca Juga :  Wali Kota Tegaskan Peran Strategis Masjid sebagai Pusat Peradaban Kota

Karena itu, pihaknya menghimbau agar masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan akan resiko penularan Covid-19 yang sekarang sudah bermutasi berbagai varian baru. Termasuk varian Omicron.

“Memang di tempat kita belum ditemukan kasus Omicron, tapi kita tidak tahu kalau ada varian baru di sekitar kita,” imbuhnya.

“Karena di Indonesia saja sudah lebih dari 20 kasus,” tambah mantan Wadir Administrasi dan Keuangan RSJ Sambang Lihum Kalsel itu.

Kondisi itu diperparah dengan bebasnya penerbangan antar kota di Indonesia yang bukan tidak mungkin akan menjadi sumber penyebaran virus Corona varian Omicron. Sehingga, menurut Machli, sudah sepatutnya masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaannya.

“Karena ini merupakan kebijakan pusat, konsekuensinya kita di daerah harus meningkatkan kewaspadaan. Makanya di malam tahun baru kita memutuskan untuk melakukan uji swab antigen secara acak kepada orang-orang yang berkerumun,” tandasnya. (Zak/KPO-1)

Iklan
Iklan