Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Memaknai Peringatan Hari AIDS
Hindari Sex Bebas dan Terapkan Pola Hidup Sehat

×

Memaknai Peringatan Hari AIDS<br>Hindari Sex Bebas dan Terapkan Pola Hidup Sehat

Sebarkan artikel ini

Banjarmasin sebagai kota besar dan kini menuju sebagai kota metropolitan dalam tahun terakhir data penularan penyakit HIV/AIDS sudah pada tingkat mengkhawatirkan

BANJARMASIN, KP – Jumlah penderita HIV (Human Immunodeficiency Virus) dan AIDS (Acquired Immunodeficiency Syndrome) terus meningkat secara nasional, tak terkecuali di Kalsel. Celakanya, sebagian besar penderitanya diketahui berasal dari usia produktif antara 20 hingga 29 tahun.

Baca Koran

Koalisi Peduli HIV/AIDS Kalsel mencatat kasus HIV/AIDS di daerah ini hingga per Agustus 2021 lalu berjumlah 3.319 kasus.

Dari dari seluruh kasus Kota Banjarmasin masing menempati rangking pertama dengan jumlah penderita terbanyak, yaitu 2.514 kasus atau 75 persen dari seluruh kabupaten/ kota di Kalsel.

Menyikapi tingginya penyebaran penyakit mematikan dan hingga kini belum ada vaksin dan obat mujarab untuk menyembuhkannya itu, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kota Banjarmasin Zainal Hakim mengimbau masyarakat, agar membiasakan pola hidup sehat dan menjauhi hal-hal yang rentan terhadap penularan HIV/AIDS seperti hubungan sex menyimpang dan ganti- ganti pasangan

“Sebab hasil penelitian salah satu faktor penyebab terbesar tingginya penyebaran virus HIV/AIDS karena gaya hidup yang sering berganti-ganti pasangan dalam hubungan sex. Prilaku seperti ini sangat rentan terkena penularan virus tersebut,” ujarnya.

Hal itu dikemukakannya sejumlah wartawan Rabu (1/12/2021) menanggapi Hari AIDS sedunia yang selalu diperingati setiap tanggal 1 Desember.

Sebelumnya ia mengatakan, peringatan Hari HIV/AIDS hendaknya jangan hanya sekedar dijadikan seremonial belaka.

“Namun haruslah dijadikan momentum untuk menumbuhkan kesadaran setiap orang terhadap ancaman penyakit AIDS yang disebabkan Human Immunodeficiency Virus (HIV) tersebut,” tandas anggota wakil ketua komisi yang diantaranya membidangi masalah kesehatan ini.

Lebih jauh ia menilai, Banjarmasin sebagai kota besar dan kini menuju sebagai kota metropolitan dalam tahun terakhir data penularan penyakit HIV/AIDS sudah pada tingkat mengkhawatirkan.

Baca Juga :  Semarak Dies Natalis ke-22 BK ULM: Merayakan Warisan, Menanam Nilai, dan Mengabdi untuk Masyarakat

Betapa tidak lanjutnya, karena berdasarkan data hanya selama kurun waktu beberapa bulan diketahui setidaknya ada puluhan kasus penderita HIV/AIDS yang berhasil terdeteksi.

Terkait upaya penanggulangan HIV/AIDS Zainal Hakim meminta agar Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin secara konsisten melakukan sosialisasi atau penyuluhan dalam upaya pencegahan HIV/AIDS kepada seluruh lapisan masyarakat.

Langkah lain harus dilakukan katanya melanjutkan, program tersebut diimbangi antisipasi lain dengan melakukan pencarian populasi kunci penularan penyakit HIV/AIDS, seperti halnya tempat-tempat prostitusi terselubung.

Selain itu perlunya pengawasan ketat terhadap tempat hiburan malam (THM) di kota ini. ” Masalahnya, karena THM memiliki mobilitas tinggi terhadap menularnya HIV/AIDS lantaran di tempat hiburan itu tidak menutup kemungkinan sering terjadi transaksi seks,” katanya.

Dikatakan, upaya antisipasi lainnya dilaksanakan adalah melakukan pencegahan melalui transmisi seks, penyediaan darah yang aman untuk transfusi hingga perlunya , pengambilan sampel darah di populasi terhadap tempat – tempat yang dinilai rawan terhadap penyebaran HIV/AIDS.

Lebih jauh ia mengatakan,, beberapa program pencegahan HIV/ AIDS yang telah dilakukan selama ini hanyalah merupakan salah satu solusi penanggulangan atau antisipasi agar penularan penyakit itu tidak meluas.

Disebutkan, dalam rangka mengantisipasi dan menanggulangi penyakit yang bisa menular tersebut Pemko Banjarmasin telah menerbitkan Perda Nomor : 11 tahun 2012 tentang Penanggulangan HIV/AIDS. (nid/K-3)

Diketahui , HIV ( Human Immunodeficiency Virus ) merupakan virus yang menyerang sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh menjadi sangat rentan terhadap masuknya kuman-kuman penyakit lain.

Sedangkan AIDS ( Acquired Immune Deficiency Syndrome ) adalah sekumpulan gejala penyakit yang timbul akibat menurunnya sistem kekebalan tubuh.

Penularan HIV dari seseorang yang menderita HIV kepada orang lain adalah melalui cairan tubuh yaitu melalui darah, cairan sperma, cairan vagina dan air susu ibu yang menderita HIV .

Baca Juga :  Sambut Muharram, Kalimantan Post Gandeng APJI dan Sedaap Gelar Lomba Masak Kreasi

Sebelumnya beberapa waktu lalu, Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor juga menyatakan keprihatinannya masih tingginya kasus penderita HIV/AIDS di daerah ini.

Gubernur juga menghimbau masyarakat agar selalu meningkatkan kewaspadaan dan menginstruksikan seluruh instansi terkait melaksanakan penanggulangan lebih maksimal terhadap ancaman HIV/AIDS (nid/K-3)

Iklan
Iklan