Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
Ekonomi

Disdag Kalsel Lakukan Monitoring
Migor Langka, Pastikan Tak Ada Penimbunan

×

Disdag Kalsel Lakukan Monitoring<br>Migor Langka, Pastikan Tak Ada Penimbunan

Sebarkan artikel ini
8 4klm 5
MIGOR LANGKA - Dinas Perdagangan Kalsel melakukan monitoring untuk memastikan tak terjadi penimbunan minyak goreng oleh distributor, pasokan lancar dan harga yang dipasarkan sesuai dengan ketentuan pemerintah. (Istimewa)

“Kondisi stoknya memang minim atau menipis dan terjadi perlambatan suplai dari produsen minyak goreng ke distributor,” tambah Birhasani.

BANJARMASIN, KP – Dinas Perdagangan Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) melakukan monitoring atas ketersediaan minyak goreng di pasaran beberapa hari lalu.

Baca Koran

Monitoring dilakukan pada dua distributor yang berlokasi di Jalan Belitung Darat dan Pasar Harum Manis Banjarmasin yang langsung dipimipin oleh Kepala Dinas Perdagangan, Birhasani.

Menurut Birhasani, pemantauan ini dilakukan untuk memastikan tidak terjadi penimbunan minyak goreng oleh distributor, lancarnya pasokan dan harga yang dipasarkan sesuai dengan ketentuan pemerintah, yakni sebesar Rp 14.000 per liter.

Berdasarkan hasil pantauan di lapangan, stok minyak goreng masih dalam kategori aman. Namun, di beberapa daerah mulai terjadi kelangangkaan akibat tingginya permintaan dan kurangnya pasokan.

“Pengecekan hari ini berdasarkan laporan yang sudah masuk. Seperti di Tanahbumbu masih aman karena masih ada stoknya. Kemudian di Banjarbaru, mungkin karena jumlah penduduknya banyak permintaan minyak goreng jadi tinggi. Sementara, di Hulu Sungai Tengah juga aman. Jadi bervariasi di tiap daerah. Nanti akan diatur, setelah itu baru akan kita ambil kesimpulan dan kita rapatkan dengan semua kabupaten kota. Daerah mana yang pasokannya kurang,” ujar Birhasani.

“Kondisi stoknya memang minim atau menipis dan terjadi perlambatan suplai dari produsen minyak goreng ke distributor,” tambah Birhasani.

Ia juga menuturkan, para distributor sudah mengajukan permintaan pasokan, perkiraan pasokannya akan tiba dalam minggu depan.

Berdasarkan konfirmasi dari Direktur Bahan Pokok dan Bahan Penting, Birhasani mengatakan, Kementerian Perdagangan akan segera melakukan pertemuan dengan produsen CPO, produsen minyak goreng, dan pihak terkait lainnya.

“Tentunya hal ini sangat penting, mengingat jika terjadi kekosongan stok di tingkat distributor maka akan berakibat kelangkaan di tingkat pengecer,” sebutnya.

Sementara, salah satu distributor minyak goreng di Banjarmasin, Aftahudin menyampaikan, meskipun pasokan berkurang, namun hal tersebut tidak menyebabkan naiknya harga minyak goreng di pasaran.

Ia mengatakan, pihaknya mengikuti harga yang telah ditetapkan pemerintah dan tidak boleh melanggar aturan yang sudah ditentukan. Tetapi, jika sudah didistribusikan ke jalur dibawahnya, bisa saja harga akan berubah.

“Harga kita kan Rp 13.500, sampai ke bawah Rp 14.000. Tapi bila sampai ke daerah seperti Hulu Sungai mungkin saja dijual Rp 15.000, karena ada biaya lain, misalnya angkutan transportasi, bongkar muat dan lain-lain,” ujarnya.

Untuk mengatasi kelangkaan minyak goreng tersebut, Dinas Perdagangan Kalsel akan segera melakukan komunikasi dengan Kementerian Perdagangan untuk mempertemukan pengusaha CPO dengan produsen dan pengemasan minyak goreng agar pasokan kembali normal. (Opq/K-1)

Baca Juga :  Dorong Pertumbuhan UMKM, BSI Gelar Roadshow Talenta Wirausaha di Balikpapan
Iklan
Iklan