Iklan
Iklan
Iklan
EKONOMI

Harga Ikan Telang Asin Lebih Mahal dari Daging Sapi

×

Harga Ikan Telang Asin Lebih Mahal dari Daging Sapi

Sebarkan artikel ini
LEBIH MAHAL - Ikan asin telang atau tenggiri saat ini harganya cukup mahal, bahkan melebihi harga daging sapi, yakni Rp 140 ribu per kilogram. (KP/Opiq)

“Di eceran bisa saja ada yang menjual Rp 25 ribu per ons. Jadi satu kilogram bisa mencapai Rp 250 ribu,” lanjut Syamsuri.

BANJARMASIN, KP – Ratna mengaku kaget saat ingin membeli 1 potong ikan telang seberat 1 ons dihargai Rp 20 ribu. Warga Jalan Sutoyo S, Banjarmasin Tengah ini pun terpaksa mesti merogoh kocek lebih dalam demi mendapatkan sepotong ikan telang yang telah diasinkan itu.

Android

“Iya, kalau seperti ini sih bisa dibilang harganya lebih mahal dari daging sapi. Tapi karena memang kepingin makan ikan asin mau tidak mau dibeli,” ujarnya, saat dibincangi, Minggu (5/6).

Di pasar tradisional, harga ikan telang asin yang cukup digemari warga banua ini memang sedang tinggi. Ketersediaan pasokan menjadi alasan kenapa harganya melambung. Selain itu, hasil tangkapan nelayan juga mempengaruhi harga.

Seperti dituturkan Syamsuri, pedagang ikan asin di Pasar Sentra Antasari, Banjarmasin. Menurutnya, saat ini harga ikan asin, khususnya ikan telang memang sedang tinggi.

Dia bilang, 2 bulan yang lalu harga ikan telang masih Rp 120 ribu per kilogram. Kemudian sempat melonjak hingga Rp 160 ribu. Namun, beberapa hari terakhir ini mulai berangsur turun.

“Hari ini ikan telang Rp 140 ribu per kilogram, ada penurunan Rp 20 ribu dibandingkan beberapa hari lalu. Kemarin harganya masih Rp 160 ribu per kilogram,” ujar Syamsuri.

Kata dia, jika membeli ikan telang asin yang sudah dipotong-potong harganya memang akan lebih mahal jika dibanding membeli 1 ikan yang masih utuh.

“Beli potongan lebih mahal jatuhnya, karena dagingnya pilihan tanpa kepala. Kalau beli utuh kan sama kepala ikannya sehingga timbangannya jadi berat,” sebutnya.

“Di eceran bisa saja ada yang menjual Rp 25 ribu per ons. Jadi satu kilogram bisa mencapai Rp 250 ribu,” lanjut Syamsuri.

Baca Juga:  Telkom dan Indosat Ooredoo Hutchison Berdayakan Indonesia melalui Kemitraan Strategis antara NeutraDC dan BDx

Syamsuri menceritakan, harga ikan di pasaran dipengaruhi oleh hasil tangkapan nelayan yang melaut di perairan Tabunio, Batakan, Asam-Asam, Kintap, dan Kotabaru.

“Kalau tangkapan nelayan banyak, stok melimpah, maka harga ikan jadi turun. Sebaliknya, kalau hasil melaut sedikit dan stoknya kosong, harga ikan jadi mahal. Biasanya stok masuk satu bulan sekali ke tempat kami,” urainya.

Menurut Syamsuri, jika stok cukup banyak harga ikan telang asin normalnya di kisaran Rp 80 ribu sampai Rp 90 ribu per kilogramnya.

Di sisi lain, dia menambahkan, ikan yang sudah melalui proses pengawetan dengan cara diasinkan ini akan bertahan cukup lama. Namun, itu juga tergantung cara penyimpanannya.

“Ikan asin bisa tahan sampai satu bulan. Tapi, kalau disimpan dalam lemari pendingin bisa tahan sampai lima bulan,” jelasnya.

Selain ikan telang asin, Syamsuri juga menjual berbagai jenis ikan laut asin lainnya, seperti ikan selungsungan panjang. Jenis ini juga harganya naik. Normalnya Rp 35 ribu – Rp 40 ribu, saat ini Rp 50 ribu per kilogram.

Kemudian ikan lajang yang juga naik jadi Rp 37 ribu, normalnya Rp 30 ribu – Rp 32 ribu per kilogram. Lalu, ada ikan otek yang dijual Rp 50 ribu per kilogram. Juga ada ikan teri besar Rp 60 ribu dan ikan teri kecil Rp 90 ribu per kilogramnya. (Opq/K-1)

Iklan
Iklan