Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Banjarmasin

Bakal Suratu Pengusaha Gegara Cemari Sungai

×

Bakal Suratu Pengusaha Gegara Cemari Sungai

Sebarkan artikel ini
Hal 10 3 Klm Cemalingkungan
AMBIL SAMPEL - Petugas laboratorium DLH Banjarmasin saat mengambil sampel air di sungai Jalan Kaca Piring. (KP/Zakiri)

Banjarmasin, KP – Warga Jalan Batu Piring, Kelurahan Antasan Besar, Kecamatan Banjarmasin Tengah mengeluhkan adanya dugaan limbah cair yang mencemari aliran air sungai di kawasan tersebut.

Diduga kuat, limbah cair itu berasal dari berbagai aktivitas usaha yang letaknya tidak jauh dari lokasi tersebut.

Baca Koran

Salah satu warga RT 12, Saufian Iskandar mengatakan, kondisi cemaran air yang masuk ke keramba miliknya ini merupakan kejadian yang kedua kali

“Sebelumnya juga pernah terjadi sebulan yang lalu. Ikan di tambak milik saya mati karena ada cairan seperti sabun dan bekas minyak,” ucapnya saat ditemui Kalimantan Post di depan rumahnya, Selasa (26/07) pagi.

Ia menyebut, limbah cair yang masuk ke tambak ikan miliknya itu mengalir lewat selokan. Akibatnya, Ia mengalami kerugian hingga Rp1 juta.

Ia membeberkan, terkadang ada buih sabun dan minyak yang mengalir di air selokan. Sampai ke aliran kerambanya.

“Selokannya harus dibenahi dan dibersihkan. Sehingga limbahnya tidak mengalir ke masyarakat,” harap pria 55 tahun itu.

Menindaklanjuti keluhan warga, Pemko Banjarmasin melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) langsung turun melakukan pengambilan sampel.

Fungsional Ahli Muda Pengendalian Lingkungan DLH Banjarmasin, Adi Rahman menerangkan, setidaknya ada dua titik pengambilan sampel, yakni di tempat pencucian mobil dan tambak milik warga.

“Kita lakukan pengambilan sampel untuk diperiksa di laboratorium. Sekitar 14 hari akan keluar hasilnya. Kalau terbukti diatas baku maka akan ada teguran administratif kepada para pelaku usaha,” tegasnya lagi.

Ia membeberkan, ada beberapa dugaan indikasi asal muasal limbah cair tersebut. Bahkan ketika jajaranya menelusuri selokan di kawasan tersebut, terlihat gumpalan lemak.

“Tidak hanya pencucian mobil, kami juga menemukan ada warung yang sisa minyaknya langsung dibuang ke selokan,” bebernya.

Baca Juga :  Ditengah Efisiensi dan Darurat Sampah, Realisasi Investasi di Banjarmasin Meningkat

Ia juga telah menyarankan kepada pelaku usaha di sekitar kawasan itu, untuk menggunakan Grease Trap atau perangkap lemak.

“Kita sudah sarankan mereka menggunakan Grease Trap. Sehingga sisa minyak atau apapun tidak dibuang langsung ke selokan,” pungkasnya.

Sementara itu, Lurah Antasan Besar, Rabiatul Adawiyah mengaku, juga akan mengeluarkan Surat Edaran (SE) yang ditujukan bagi para pelaku usaha untuk menggunakan perangkap lemak.

Disamping itu, pihaknya bersama warga setempat juga segera melakukan pembersihan selokan yang tercemar.

“Sebelumnya sudah pernah kita bersihkan selokan dari ujung ke ujung. Tapi mungkin karena pelaku usaha beraktivitas lalu jadi tercemar lagi,” ungkapnya.

Disisi lain, Anas, admin di salah satu pencucian mobil yang diduga menjadi sumber cemaran, merasa cukup terkejut dengan tuduhan limbah yang berasal dari tempat usahanya.

Mengingat di sekitar lokasi itu tidak hanya ada pencucian mobil, tapi juga banyak yang lain. Seperti usaha laundry, gorengan dan tempat makan.

“Pengelolaan limbah di tempat kita sudah sesuai standar. Kita buat penampungan sesuai saran dari DLH, Kita tunggu saja hasil pemeriksaanya. Kita siap membenahi kalau memang diminta,” jelasnya singkat. (Kin/K-3)

Iklan
Iklan