Karhutla Diprediksi Meningkat, BPBD Kalsel Antisipasi
Banjarbaru, KP – Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kalsel pada tahun ini diprediksi mengalami peningkatan. Setelah beberapa tahun kemarin di Kalsel menjalani musim kemarau basah, sehingga karhutla jumlahnya sedikit.
Bukan tanpa alasan prediksi tersebut. Akibat kemarau basah, tumbuhan di lahan gambut semakin subur karena banyaknya air.
Sebab itu, potensi terbakar sangat tinggi.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalsel, mulai bersiap.
Peralatan penanganan karhutla sudah diperiksa dan dipersiapkan.
Plh. Kepala Pelaksana BPBD Kalsel, Bambang Dedi, Rabu (12/4), menyatakan sudah ada beberapa titik panas yang muncul, meski saat ini Kalsel masih dalam masa pancaroba.
“Seperti di wilayah Banua Anam, sekitar Bandara Internasional Syamsudin Noor, dan Batibati,” kata pria yang difinitif menjabat Kabid Kesiapsiagaan Bencana ini.
Bambang memperkirakan, karhutla di tahun ini akan lebih sering terjadi dibanding tahun sebelumnya.
Hal itu melihat dari tiga tahun terakhir, Kalsel lebih banyak mengalami musim penghujan, sehingga lahan rawa menjadi subur dengan tanaman rawan terbakar.
Pihaknya sudah melakukan persiapan penanganan.
Mulai dari pengecekan sarana-prasarana hingga peningkatan koordinasi dengan dinas dan instansi terkait.
Bambang mengaku, bekerja sama membangun saluran air di sekitar wilayah bandara yang dilengkapi dengan sistem penutup saluran.
“Jadi kalau tidak terjadi hujan selama beberapa hari, kita buka penutup salurannya agar rawa di wilayah itu tidak mengering,” tandasnya.
Di sisi lain, Kasubbid Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Ariansyah menyampaikan, bantuan helikopter water bombing dari BNPB, masih belum ada bocoran.
“Biasanya ada setiap tahun bantuan heli ini.
Karena Kalsel wilayah atensi karhutla. Namun untuk unitnya, kami yang tidak bisa memastikan,” katanya singkat. (mns/K-2)
