Banjarbaru, KP – Pemprov Kalsel memastikan rencana pembanguna rel kereta api masih berlanjut.
Pembangunan rel kereta Kalsel telah disepakati mulai 2017 dengan rute Banjarmasin-Tanjung sepanjang 196 kilometer.
Mulanya direncanakan rampung tahun 2019, namun belum terealisasi sampai saat ini.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA), Ariadi Noor, memastikan pihaknya tetap ingin ada moda transportasi masal, utamanya kereta api untuk mendukung Ibu Kota Nusantara (IKN).
“Pemprov Kalsel sebagai gerbang Ibukota Nusantara sudah sepantasnya punya kereta api.
Namun masih terkendala kebijakan nasional yang memproyeksikan akan dilaksanakan 2030,” ujarnya, Kamis (4/5).
Menurut Ariadi, rute kereta api nantinya lintas provinsi mulai dari Palangkaraya, Banjarmasin, Banjarbaru, Tanjung hingga tembus ke IKN.
“Tinggal komitmennya pusat saja, mau tidak membangun mitra IKN.
Posisi kita bukan penyangga IKN lagi tapi sudah mitra,” bebernya.
Kereta jalur darat menurut Ariadi, berbeda dengan kereta jalur udara atau Sky transfort.
Dikatakannya sky transfort ditawarkan langsung oleh investor dan akan menggunakan dana pihak ketiga.
Rencana pembangunan sky transfort dikembalikan kepada calon investor untuk menganalisis kelayakan finansial, ekonomi, dan sosial.
“Pemprov posisinya menunggu saja. Kami berupaya tidak ada dana APBD.
Silahkan pihak swasta yang membangun kereta gantung seberapa layak kereta itu dibangun di kalsel.
Kami hanya memanfaatkan efek dari ekonomi dari kereta gantung tersebut,” bebernya. (mns/K-2)