Iklan
Iklan
Iklan
HUKUM & PERISTIWA

Ancam Nyawa Petugas, Bandar Tewas Didor

×

Ancam Nyawa Petugas, Bandar Tewas Didor

Sebarkan artikel ini

Salah seorang petugas berusaha mendobrak dan saat pintu terbuka, pelaku langsung menyerang petugas menggunakan sebilah senjata tajam jenis Katana secara membabi buta, hingga salah satu polisi tersudut di kursi pojok ruang tamu.

TANJUNG, KP – Personel gabungan yang dipimpin Kasat Narkoba Polres Tabalong AKP Fathoni Bahrul Alam SIK dan Iptu Galih Putra Wiratama STrK SIK terpaksa menembak seorang pengedar narkoba jenis sabu-sabu saat melakukan penangkapan dalam Operasi Antik Intan 202,3 Sabtu (17/6) dinihari.

Kapolres Tabalong AKBP Anib Bastian SIK MH melalui PS Kasi Humas Polres Tabalong Iptu Sutargo SH MM membenarkan kejadian penangkapan yang berakibat meninggalnya pelaku.

Sutargo mengungkapkan, pelaku berinisial MDH (55) warga Desa Teratau, Kecamatan Jaro, Tabalong yang meninggal dunia akibat luka tembak.

“Sebelum dilakukan penangkapan terhadap Pelaku MDH, polisi sudah mengamankan pelaku MJ yang sebelumnya sudah diamankan pada Jumat (16/6) malam di halaman Masjid di Desa Pudak Setegal, Kecamatan Kelua, Tabalong dengan barang bukti 3 paket sabu-sabu dengan berat bersih 10 gram,” ungkap Sutargo.

Berdasarkan keterangan yang diberikan oleh pelaku MJ dan bukti percakapan di handphone pelaku, barang tersebut didapatkan dari pelaku MTN dan pelaku SY.

“Berdasarkan keterangan tersebut polisi kemudian mengembangkan dan kembali mengamankan pelaku SY di pinggir jalan raya di Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Tabalong. Pada malam itu juga, kemudian pengembangan dilanjutkan dengan menangkap pelaku MDH di Desa Teratau, Kecamatan Jaro, Tabalong,” lanjutnya.

Didampingi aparat desa setempat, polisi tiba di kediaman pelaku MDH dan mengetuk pintu, namun tidak dibukakan.

Kemudian petugas masuk melalui pintu seng belakang rumah dan saat itu ada istri pelaku di ruang belakang.

Baca Juga:  Polda Kalsel Kurbankan Puluhan Ekor Hewan

Petugas memperkenalkan diri dan menanyakan keberadaan suaminya, namun istri dan anak pelaku yang juga berada di ruangan tersebut menyampaikan bahwa suaminya tidak berada di rumahnya saat itu.

Petugas kemudian melakukan pencarian dan menemukan pintu kamar tidur bagian depan dalam posisi dikunci dari dalam kamar, petugas yang curiga pelaku ada di dalam kamar tersebut memanggil agar pelaku kooperatif dan keluar menyerahkan diri, namun tidak diindahkan.

Salah seorang petugas berusaha mendobrak dan saat pintu terbuka, pelaku langsung menyerang petugas menggunakan sebilah senjata tajam jenis Katana secara membabi buta, hingga salah satu polisi tersudut di kursi pojok ruang tamu.

Pada jarak yang sangat dekat dan sudah merasa jiwanya terancam, petugas yang terjepit menembak ke arah pelaku, namun pelaku tetap menyerang, petugas lain yang mengamankan rekannya saat itu kemudian melakukan tindakan represif dengan menembak ke arah pelaku MDH yang dinilai sangat membahayakan nyawa petugas hingga pelaku jatuh dan meninggal dunia.

Saat penggeledahan didapati 2 paket sabu di dalam kamar pelaku dan di atas meja ruang tamu ditemukan barang bukti timbangan digital, plastik klip, pipet, bong, skup dari sedotan dan handphone yang disembunyikan di bawah kasur kamar pelaku.

“Saksi-saksi yaitu istri dan anak pelaku menerangkan bahwa mereka melihat sendiri pada saat pelaku keluar dari pintu kamar langsung menyerang 3 orang petugas secara membabi buta dengan menggunakan sebilah senjata tajam jenis Katana dan juga menurut keterangan istri, anak dan keluarga dekat pelaku, bahwa mereka sudah berulang kali mengingatkan pelaku agar berhenti melakukan bisnis haram tersebut namun pelaku tetap pada pendiriannya dan terkait meninggalnya pelaku pihak keluarga sudah menerimanya,” pungkas Sutargo. (ros/K-4)

Iklan
Iklan