
Dua Misi Berbeda Manchester City dan Manchester United di Final Piala FA Nanti Malam
LONDON, kalimantanpost.dom – Ada dua misi berbeda dalam derby tim se Kota, Manchester City dan Manchester United dalam pertandingan final Piala FA di Stadion Wembledon di London, Sabtu (3/6/2023) pukul. 22.00 Wita.
City ingin menciptakan sejarah, sebaliknya MU tak ingin sejarah itu tercipta. City ingin menyamai MU dengan meraih treble pada era Liga Premier, kendati City baru separuh jalan untuk merengkuh pencapaian itu.
MU menjadi satu-satunya klub Inggris yang meraih treble pada era Liga Premier ketika pada 1999 di bawah asuhan Alex Ferguson sukses menjuarai Liga Premier, Liga Champions, dan Piala FA.
Liverpool dua kali mencetak treble. Pada treble kedua mereka melakukannya dalam era Liga Premier, tapi tak dibarengi dengan gelar juara liga. Satunya lagi dibarengi dengan juara liga, tetapi terjadi pada masa ketika liga masih bernama Divisi Pertama.
Bagi City, menjuarai Piala FA akan menaikkan semangatnya dalam menjuarai Liga Champions melawan Internazionale Milan dalam final di Istanbul, Turki, pada 11 Juni.
Untuk itu, mengalahkan MU adalah tugas suci sampai-sampai Manajer Manchester City Pep Guardiola mengistirahatkan sejumlah pemain kuncinya dalam laga terakhir Liga Premier musim ini melawan Bentford.
Akibatnya, Bentford menumbangkan City untuk kedua kali dalam satu musim.
Andaikan tersandung dalam Piala FA, City tetap berkesempatan mencetak sejarah jika mengalahkan Inter Milan pekan depan karena City bisa menjuarai Liga Champions untuk pertama kalinya dalam sejarah mereka.
Fokus saat ini tentunya tertuju kepada Piala FA.
Jika berhasil, inilah Piala FA ketujuh City setelah sukses 1904, 1934, 1956, 1969, 2011 dan 2019. Jumlah trofi Piala FA ini sama dengan yang diraih Aston Villa.
Arsenal dan Manchester United masih menjadi dua tim tersering menjuarai Piala FA, masing-masing 14 dan 12 kali. Disusul Chelsea, Liverpool dan Tottenham Hotspur yang masing-masing sudah delapan kali merengkuh trofi ini. (Ant/KPO-3)
