Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Space Iklan
Space Iklan
Space Iklan

Space Iklan
Hukum & Peristiwa

Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Gunung Kidul, Rusak Rumah hingga Fasilitas Umum

×

Gempa Magnitudo 6,4 Guncang Gunung Kidul, Rusak Rumah hingga Fasilitas Umum

Sebarkan artikel ini
IMG 20230701 WA0014
Rangkaian kereta api melintas di Stasiun Tawang Semarang (kalimantanpost.com/Antara)
Space Iklan

JAKARTA, kalimantanpost.com – Gempa berkekuatan magnitudo 6,4 di Samudra Hindia pada Jumat (30/6/2023) malam, menyebabkan kerusakan sejumlah rumah warga dan fasilitas umum di Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.

“Sejumlah rumah warga di, mengalami kerusakan pada bagian atap. Sejauh ini tidak ada laporan adanya korban jiwa akibat gempa yang terjadi pada malam tadi (30/6), pukul 19.57 WIB,” ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Abdul Muhari di Jakarta, Jumat malam.

GBK

Abdul melaporkan data sementara, kerusakan ringan rumah warga di kabupaten ini berjumlah 8 unit, sedangkan fasilitas pendidikan 1 unit.

Perkembangan hingga pukul 20.50 WIB, Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana Daerah DIY mencatat dampak di wilayahnya antara lain, rumah rusak 15 unit, fasilitas pemerintah 1, kesehatan 1 dan pendidikan 2. Dampak tersebut tersebar di Kabupaten Gunung Kidul, Bantul dan Kulon Progo.

Sementara itu, berdasarkan informasi Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), gempa susulan hingga pukul 20.40 tercatat 5 kali dengan magnitude terbesar M 4,5.

Abdul menyebutkan berdasarkan analisis Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), lokasi epister dan kedalaman hiposenter, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah.

Hal itu dipicu oleh adanya aktivitas gempa subduksi lempeng Indo-Australia dan Eurasia. Hasil analisis mekanisme sumber, gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik atau thrust fault.

BNPB menyebutkan warga di beberapa wilayah merasakan guncangan kuat. Guncangan dengan intensitas kuat dirasakan warga Kabupaten Bantul, Kulon Progo dan Gunung Kidul di DIY, sedangkan di Provinsi Jateng, sebagian besar warga di hampir seluruh wilayah merasakan guncangan gempa tersebut.

Berdasarkan parameter BMKG, gempa M6,4 berpusat di 86 km barat daya Bantul, DIY, dengan kedalaman 25 km. Dilihat pemodelan BMKG, pusat gempa yang berada di laut ini tidak berpotensi tsunami.

Baca Juga :  Inilah Dugaan Korupsi Tri Adhianto yang Belum Diusut Tuntas

Sementara itu, melihat intensitas guncangan dengan skala MMI atau Modified Mercally Intensity, BMKG mengidentifikasi wilayah Kulon Progo, Nganjuk, Kebumen dan Ponorogo pada IV MMI, sedangkan Kediri III – IV MMI dan Mojokerto III MMI. BMKG mendeskripsikan semakin tinggi tingkat MMI, dampak yang dirasakan semakin besar.

BMKG mendeskripsikan skala IV MMI yaitu guncangan dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela atau pintu berderik dan dinding berbunyi.

Menyikapi fenomena gempa bumi, BNPB mengimbau warga untuk waspada dan siap siaga. Antisipasi adanya gempa susulan.

“Pastikan struktur bangunan rumah tetap kokoh sebelum kembali ke dalam rumah pascagempa. Persiapkan tas siaga bencana apabila harus melakukan evakuasi ke tempat aman sementara. BNPB juga mengimbau warga untuk tidak terpancing informasi palsu atau hoaks yang terkait dengan fenomena gempa bumi,” ujar Abdul.

Sementara itu, PT KAI sempat menghentikan sementara perjalanan 11 kereta api yang melintas di wilayah Daop 4 Semarang akibat gempa bumi dengan Magnitudo 6,4 di wilayah barat daya Bantul, Yogyakarta, pada Jumat malam.

“Guna mengantisipasi dan memastikan perjalanan aman akibat gempa di Bantul, perjalanan 11 KA diperintahkan untuk berhenti luar biasa,” kata Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Ixfan Hendri Wintoko.

Usai perintah berhenti luar biasa dari pusat pengendali tersebut, kata dia, petugas dari awak sarana perkeretaapian segera menindaklanjuti dan melakukan pengecekan.

Menurut dia, awak sarana perkeretaapian.melaporkan sudah tidak terasa gempa dan pengecekan terhadap jalur rel dan jembatan dinyatakan aman.

“Pukul 20.25 WIB KA yang sempat dihentikan sudah diizinkan melanjutkan perjalanannya,” tambahnya

Sejumlah kereta yang sempat dihentikan perjalanannya antara lain KA Brawijaya, Kamandaka, Jayabaya, Kaligung, Gumarang, Argo Sindoro, Airlangga, Blora Jaya, Brantas, dan Harina.

Baca Juga :  Polda Jatim Tahan Sekda Jember Terkait Dugaan Kasus Korupsi Billboard

Adapun andil keterlambatan perjalanan kereta akibat penghentian luar biasa tersebut, lanjut dia, bervariasi antara tiga hingga 10 menit.

Ia memastikan sudah tidak ada gangguan terhadap perjalanan KA yang sempat diperintahkan untuk berhenti sementara itu. (Ant/KPO-3)

Iklan
Iklan