BANJARBARU – Meluas kasus Karhutla (kebakaran hutan dan lahan) hingga masuknya jaringan narkotika internasional menjadi perhatian serius Kapolda Kalsel, Irjen Pol Andi Rian R Djajadi.
Untuk wilayah Kalsel, baru -baru ini telah ungkap puluhan kilo sabu-sabu dan ribuan obat-obatan terlarang.
Sisi lain, wilayah Kalsel terus adanya kejadian karhutla hingga pula ditangani dugaan unsur kesengajaan atas semua itu.
“Jelas ini jadi perhatian kita semua,” kata Kapolda kepada wartawan, usai puncak ke 77 Tahun Bhayangkara di Satuan Brimob Banjarbaru, Sabtu (1/7/2023).
Disebut Kapolda, pengungkapan tindak pidana narkotika tidaklah mudah, dibutuhkan informasi akurat dan dukungan personel yang benar-benar menguasai situasi di lapangan termasuk berbagai aspek lainnya yang saling mendukung.
Contohnya, pada pengungkapan 35 kilogram sabu-sabu pada Mei 2023 banyak tantangan harus mengedepankan sientific investigasi dengan cyber analistic dan IT.
Dari itu pula, Kapolda Kalsel memberikan penghargaan kepada jajarannya dan berharap terus meningkatkan kinerja dalam tugas.
Sementara berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi Penanganan Bencana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (Pusdalops-BP BPBD) Provinsi Kalsel, karhutla mencapai 205,5 hektare.
Wilayah terluas yang mengalami karhutla yakni di Kota Banjarbaru, Kabupaten Tanah Laut dan Kabupaten Banjar.
“Ini juga harus menjadi atensi kita semua dan koordinasi yang solid sangat dibutuhkan mengatasi ini,” tambahnya.
Bahkan lanjut Kapolda, ada mengambil alih penanganan kasus karhutla kebakaran hutan diduga sengaja dibakar oleh oknum pihak perusahaan untuk membuka lahan.
“Ini masih dalam proses dimana kasus karhutla ada seluas 30 hektare yang dibiarkan oleh perusahaan,” tambahnya.
Sisi lain mengatasi karhutla, yang sulit dijangkau, bersama pihak Pemprov menunggu bantuan water boombing dari BNPB (Badan Nasional Penanggulangan Bencana),” ujarnya.
Sementara dari informasi, untuk dua helikopter patroli bantuan dari BNPB akan datang diperkirakan pada awal Juli. Namun untuk water boombing masih belum bisa dipastikan.
“Water bombing belum, kami diminta TMC terlebih dahulu,” kata Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel, Bambang Dedi M.
Sebelum diberi bantuan water boombing, terdapat prosedur yang harus dijalankan.
Pemprov Kalsel terlebih dahulu diminta melakukan teknologi modifikasi cuaca atau TMC.
TMC sendiri akan dilakukan di akhir Juni atau di awal Juli 2023. “Kami sudah menghadiri rapat soal TMC ini di Kemenerian KLH,” katanya
Nilai Berhasil
Saat bersamaan , Gubernur Kalsel Sahbirin Noor menyatakan tugas menjaga kamtibmas dan program yang digulirkan Polda (Kepolisian Daerah) dalam bantuan sosial untuk warga kurang mampu ia nilai berhasil.
“Terus hadirkan sosok Polri yang dicintai masyarakat, utamanya dalam pengamanan situasi jelang Pemilu 2024 agar tetap kondusif,” kata Paman Birin, sapaan Sahbirin Noor
“Tentu dalam upaya pemeliharaan kamtibmas bukan hanya tugas Polri, kita warga sipil punya tanggung jawab sama menciptakan rasa aman dan damai, hakikatnya dari kita dan untuk kita,” ucapnya lagi kepada wartawan.
Kapolda pun memastikan keamanan Pemilu 2024 menjadi fokus agar masyarakat bisa merayakan pesta demokrasi dengan riang gembira dalam dukungan suasana damai dan penuh kesejukan.
Sisi lain pada suasana saat itu, Kapolda kalsel juga memberikan berbagai penghargaan, termasuk personel Subdit II Dit Resnarkoba.
Penghargaan diterima Direktur Resnarkoba, Kombes Pol Tri Wahyudi, Kasubdit II AKBP Zaenal Arifien berserta 25 personelnya.
“Semoga terus menorehkan prestasi dalam tugas. Pengungkapan tindak pidana narkotika tidaklah mudah, dibutuhkan informasi akurat dan dukungan personel yang benar-benar menguasai situasi di lapangan termasuk berbagai aspek lainnya yang saling mendukung,” ucap Kapolda.
Sementara AKBP Zaenal mengaku pengungkapan 35 kilogram sabu-sabu pada Mei 2023 banyak tantangan.
“Kami mengedepankan sientific investigasi dengan cyber analistic dan IT, alhamdulilah bisa terungkap. (KPO-2)