SAMARINDA, kalimantanpost.com – Ini khabar gembira buat tim Barito Putera yang akan bertanding melawan Borneo FC dipekan keempat Liga 1 Indonesia 2023/2024 di Stadion Segiri Samarinda, Kalimantan Timur, Jumat (21/7/2023).
Pasalnya, striker andalan tim berjuluk Pesut Etam, Matheus Antonio de Souza Pato alias Mateus Pato tak tampil melawan Laskar Antasari menyusul kepergiannya ke klub China, Shandong Taishan yang berkiprah di Chinese Super League (CSL).
Tanpa Pato, ketajaman lini depan Borneo sedikit berkurang, karena hanya menyisakan satu striker lokal Nur Hadianto.
Dan ini sangat menguntungkan tim Barito Putera yang mengincar kemenangan di kandang Borneo.
Pato sendiri merupakan top skor musim lalu dengan mencetak 25 gol dari 32 laga di Liga 1 2022-2023.
“Kami sudah melihat tanda-tanda kepergian Pato sejak menjalani pemusatan latihan di Yogyakarta sebelum Liga 1 dimulai,” kata Manajer Borneo FC Dandri Dauri di Samarinda, Rabu.(19/7/2023).
Saat itu, lanjut Dandri, seorang agen pemain meminta Pato untuk bergabung dengan tim di liga China, namun tawaran tersebut ditolak manajemen, karena Pato adalah striker yang sangat diandalkan klub saat ini.
“Kami menolak permintaan agen tersebut dengan alasan sudah melakukan persiapan menuju Liga 1 dan sudah sulit mendapatkan pemain baru sekelas Pato,” jelas Dandri.
Pemain asal Brazil itu sudah semusim bergabung dengan tim berjuluk “Pesut Etam” dan menjelma sebagai bintang baru bagi suporter Borneo FC karena kepiawaiannya dalam mencetak gol dan membawa kemenangan tim.
Penampilan Pato di Liga Indonesia pun cukup mengejutkan karena mampu menjadi pencetak gol terbanyak di musim kompetisi 2022/2023 atau di musim pertamanya bersama Borneo FC.
Danri menegaskan rencana kepindahan Pato itu sempat meredup saat Liga 1 mulai berjalan karena striker tersebut sempat menjalani tiga pertandingan bersama Borneo FC.
Namun, usai laga menghadapi Persis Solo, secara mengejutkan Pato kembali meminta izin untuk pergi dari Kota Samarinda. Laga melawan Persis Solo pun menjadi penampilan terakhir Pato membela klub.
“Kami sudah berusaha mempertahankan tetapi Pato memutuskan pergi. Jadi ini bukan karena kami ingin melepas tapi murni Pato yang menginginkannya,” tegas Dandri.
Nilai transfer serta gaji tinggi dari tim Tiongkok diduga menjadi salah satu alasan Pato meninggalkan Borneo FC.
Namun satu hal yang disesalkan adalah kepergian Pato terjadi saat bursa transfer pemain sudah akan berakhir yaitu pada 29 Juli.
Kepergian Pato membuat Borneo FC kini hanya menyisakan satu striker yakni Nur Hadianto di saat klub menjalani persiapan laga kandang menjamu Barito Putera.
“Saat ini kami masih punya pemain asing yang bisa dimainkan sebagai striker. Jelle Goselink menjadi alternatifnya karena kami tidak mungkin mendapatkan pemain pengganti dalam waktu singkat saat bursa transfer hampir berakhir,” jelas Dandri. (Ant/Mau/KPO-3)