Banjarbaru, KP – Berdasarkan data pusat pengendali operasi (Pusdalops) BPBD Kalsel, luasan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Banua hingga saat ini mencapai 1171,215 hektare.
Banjabaru masih paling parah. Seluas 464,94 hekatare lahan di kota ini hangus terbakar.
Kemudian Tanah Laut. Kabupaten ini menjadi daerah terluas karhutla kedua dengan 279,13 hektare lahan dan hutan yang terbakar.
Selanjutnya Kabupaten Banjar seluas 223,8 hektare hutan dan lahan yang hangus.
Disusul Barito Kuala (Batola) seluas 63,05 hektare.
Lalu Hulu Sungai Selatan dengan luasan 24,65 hektare dan Hulu Sungai Tengah 19,5 hektare.
Tanah Bumbu juga menjadi kabupaten yang lumayan banyak lahannya terbakar. Yakni sekitar 20,5 hektare.
“Adapun kabupaten/kota lainya paling banyak terbakar sekitar 4 hektare,” kata Manajer Pusdalops Kalsel, Ricky Ferdiyanto.
Adapun titik panas di Kalsel berjumlah 3.791. Tersebar di Balangan dengan 863 titik dan tanah laut 679 titik serta 551 titik di Kabupaten Hulu Sungai Selatan.
Hotspot terbanyak juga ada di Kabupaten Banjar sebanyak 471 titik dan Tapin dengan 449 titik.
“Kalau kabupaten lainnya hanya 100 hitspot yang terpantau dari kami,” beber Ricky.
Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Guntung Damar, Kecamatan Landasan Ulin, Banjarbaru Minggu (6/8) sore membuat ibu kota provinsi ini semakin mendominasi karhutla tahun ini.
Sebanyak 3,5 hektare lahan yang terbakar dan berhasil dipadamkan petugas gabungan, Manggala Agni, BPBD Kalsel dan Banjarbaru, TNI/Polri.
“Pemadaman berhasil hingga menjelang magrib,” kata Ketua Regu 3 Manggala Agni Daops Kalimantan V/Banjar, Sailillah, Senin (7/8).
“Kami juga dibantu heli water bombing dalam pemadaman kemarin,” imbuhnya. (mns/K-2)