PALANGKA RAYA,kalimantanpost.com –
Cuaca yang sangat panas akhir-akhir ini di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng), menbuat tim Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) Pusat melaksanakan hujan buatan yang disebut Tehnologi Modifikasi Cuaca (TMC).
Langkah tersebut merupakan upaya mitigasi cuaca, untuk cegah kebakaran hutan dan lahan yang umumnya terdiri dari lahan gambut rawan karhutla, dengan melakukan Tehnologi Modifikasi Cuaca (TMC)
Kepala Sub Pokja, BRGM (Badan Restorasi Gambut dan Mangrove, Kalteng, Davit Purwodesrantau, S.HUT, Rabu (9/8/2022) mengungkapan, TMC akan dilakukan 12 kali penerbangan (sorty) ke beberapa daerah, sesuai potensi awan comulus atau potensi hujan.
Dijelaskan TMC menggunakan pesawat jenis Cassa 212 milik TNI AU skuadron 4 Abdur Rahman Saleh Malang, Jatim. Aktivitas TMC bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
“Tujuan utama hujan buatan untuk pembahasan lahan agar terhindar dari kebakaran hutan dan lahan, yang sedang mengancam wilayah Kalteng,” ujarnya.
Kegiatan dimulai sejak Selasa (8/8) hingga dua belas hari. Setelah itu, dilanjutkan.oleh GAPKI dan pengusaha pertambangan, dan posko utama di Bandara Tjilik Riwut.
Menjawab pertanyaan terkait sumber pembiayaan, disebutkan berasal dari anggaran dari dana APBN tahun 2023, dengan Aplikasi menabur garam (NaCL) puluhan ton. (Drt/KPO-3)