Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
HEADLINE

PBAPL Kotabaru Memprihatinkan

×

PBAPL Kotabaru Memprihatinkan

Sebarkan artikel ini
IMG 20230825 WA0053
MEMPRIHATINKAN – Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi saat meninjau UPTD Balai Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (BPBAPL) Kotabaru yang kondisinya memprihatinkan, bahkan dapat mengganggu keberlangsungan balai, Jumat (25/8/2023), di Kotabaru. (KP/Ist)

Kotabaru, KP – Kondisi Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perikanan Budidaya Air Payau dan Laut (PBAPL) Kotabaru memprihatinkan, bahkan sejumlah fasilitas yang ada, mulai dari listrik hingga sebagian bangunan yang sudah mulai lapuk.


Bahkan masih ada terdapat bangunan yang kurang memadai dalam pelaksanaan pembibitan benih ikan di UPTD milik Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Kalsel tersebut.

Baca Koran


“Kondisinya sudah memprihatinkan. Lihat saja atapnya yang sudah mulai bolong semua,” kata Wakil Ketua Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Helmi, usai meninjau sejumlah lokasi bangunan di UPTD PBAPL, Jumat (25/8/2023), di Kotabaru.


Selain itu, alat filterisasi air laut juga sudah terbilang lama sehingga perlu diganti yang baru.


“Jika tidak disegerakan maka berpengaruh besar terhadap pengembangan pembibitan ikan disini,” tambah politisi Partai Golkar.


Namun, persoalan belum diserahkannya aset dari Pemkab Kotabaru ke Pemprov Kalsel juga menjadi alasan belum dapat dimaksimalkannya perbaikan.


“Sebenarnya sudah diurus sejak 2019 lalu, namun belum ada respon dari Pemkab Kotabaru,” ungkap Paman Yani, panggilan akrab Yani Helmi.


Namun demikian, aset tetap menjadi perhatian, termasuk sarana prasarananya bahkan tempat penangkaran pembibitan juga tak dapat digunakan karena atapnya yang bolong.


“Kondisi balai juga memprihatinkan. Namun mau dibenahi juga susah, karena belum ada penyerahan aset ke Pemprov Kalsel,” jelas wakil rakyat dari daerah pemilihan Kalsel VI, meliputi Kabupaten Tanah Bumbu dan Kotabaru.


Paman Yani juga mengharapkan agar PT PLN Kalselteng juga dapat memberikan perhatian yang sama kepada wilayah terujung kepulauan di Kabupaten Kotabaru, agar kondisi listrik tidak sering padam.


“Ini memang berada di ujung pulau, tetapi tetap harus diperhatikan, agar listrik jangan kadang nyala, kadang padam, karena berpengaruh pada keberlangsungan balai,” ujar Paman Yani, mengingat ada rencana pembangunan industri besar, berupa pelabuhan besar skala regional Kalimantan yang bisa diatasi.

Baca Juga :  Tersedia 5000 Dosis, Bulan Depan Siswa SD di Banjarmasin Bakal Terima Vaksin DBD


Terkait penangkaran bawal bintang, ia berpesan, Balai PBAPL Kotabaru harus benar-benar serius dalam pengawasan agar tak terjadi lagi pencurian dari bibit ikan tersebut.


“Kepala Balai sudah mengkondisikan agar ada indukan baru. Treatmennya pun juga tidak mudah sehingga perlu ekstra, mengingat bibitnya asli dari Taiwan,” tambahnya, termasuk soal pencurian sudah diatasi bersama dengan Pemdes dan Polsek setempat.


Sementara itu, Kepala Balai PBAPL Kotabaru, Akhmad Baihaki mengungkapkan, alasan terjadinya pencurian ikan (bawal bintang) karena kondisi rumah jaga yang dimiliki kondisinya juga tak layak ditinggali. Sehingga, perlu mendapatkan perhatian serius.


“Petugas di sana juga kesusahan. Sehingga, kondisi ini yang dimanfaatkan orang yang tak bertanggungjawab,” kata Ahmad Baihaki.


Namun, kini pihaknya sudah bekerjasama dengan kepolisian, serta memperbaiki fasilitas rumah jaga di penangkaran.


Lebih lanjut diakui, kondisi listrik memang sering padam, apalagi saat hujan deras hingga cuaca ekstrim sering menjadi kekhawatiran dalam menjalankan tugas, serta mempengaruhi kondisi keberlangsungan bibit ikan.


“Itu sangat mengganggu kegiatan pembudidaya. Karena listrik sangat berpengaruh besar terhadap aktivitas produksi di sini,” jelasnya.


Kunjungan wakil rakyat ini menjadi momen penting alam mendorong sektor ekonomi melalui pengembangan pembibitan perikanan di kepulauan Kabupaten Kotabaru.


“Kami senang, Paman Yani melihat langsung kondisi balai di sini, serta diharapkan dapat membantu sarana prasarananya, karena usianya lebih dari 20 tahun,” ujar Ahmad Baihaki. (lyn/KPO-1)

Iklan
Iklan