Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Soal Buruknya Pelayanan di Bandara Syamsudin Noor

×

Soal Buruknya Pelayanan di Bandara Syamsudin Noor

Sebarkan artikel ini

AirHelp, sebuah lembaga penerbangan internasional merilis daftar bandara terbaik dan terburuk di seluruh dunia, 4 Desember 2023 lalu.

Sedikitnya 194 bandara masuk dalam evaluasi AirHelp. Menarik dan mengejutkan, tiga bandara di Indonesia dinilai buruk dalam pelayanan.

Baca Koran

Salah satunya Bandara Syamsudin Noor di Kalsel. Dua lainnya, Bandara Ngurah Rai Bali, dan Halim Perdana Kusuma Jakarta.

AirHelp melakukan penilaian dengan sejumlah kriteria. Seperti ketepatan waktu pemberangkatan, kepuasan pelanggan, dan fasilitas pelengkap, seperti toko dan gerai kuliner di dalam bandara.

Belasan ribu penumpang berpartisipasi pada survei dari 1 Januari hingga 30 September 2023.

Bandara Syamsudin Noor hanya mencatat skor keseluruhan 6,39 poin. Penilaian mencerminkan ketepatan waktu pemberangkatan yang rendah (6,39 poin), kepuasan pelanggan yang terbatas (5,2 poin). Sedangkan fasilitas bandara seperti outlet pendukung mendapat skor cukup tinggi, yaitu 8 poin.

Hasil survei AirHelp itu tentu saja menghebohkan publik Banua. Pro kontra hasil penilaian tersebut, hendaklah menjadi introspeksi pengelola bandara untuk perbaikan pelayanan ke depan.

Apakah pelayanan dan fasilitas bandara selama ini memang sejelek itu. Atau hanya penilaian sepihak dari lembaga konsumen internasional tersebut.

Menyanggah dengan berbagai argumentasi dan penilaian lembaga serupa, seperti yang disampaikan manajemen Angkasa Pura 1, pengelola Bandara Syamsudin Noor, sebenarnya tak ada yang salah.

Tetapi, lebih penting dari itu, pengelola bandara sebaiknya menjadikan cermin atas penilaian tersebebut. Paling utama adalah menunjukkan bahwa kinerja dalam pelayanan dan penyediaan fasiltas di bandara memang baik.

Setelah itu, pengguna jasa penerbangan melalui bandara lah yang menjadi penilai sebenarnya. Apakah jelek atau baik.

Idealnya, pengelola bandara menyediakan saja semacam kotak keluhan dan aduan atas pelayanan yang diberikan. Ini cara konvensional. Kalau mau lebih kekinian, siapkan saja layanan digital dengan fungsi yang sama. Sehingga lebih efisien.

Baca Juga :  AL QURAN DAN PERUBAHAN DUNIA

Keluhan dan aduan itu diharapkan menjadi masukan berharga untuk semakin meningkatkan pelayanan di bandara.

Iklan
Iklan