Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Opini

Menjadi Pendidikan Top Dunia Dengan Pendekatan 2 Menit

×

Menjadi Pendidikan Top Dunia Dengan Pendekatan 2 Menit

Sebarkan artikel ini

Oleh : Hafizhaturrahmah
Siswa Boarding School Unggulan MAN PK Martapura

Polandia salah satu negara dengan sistem pendidikan terbaik di dunia, berdasarkan laporan Pisa OCDE, juga merupakan salah satu negara terluas di Uni Eropa. Sistem negara republik di Eropa Tengah yang berbatasan langsung dengan Jerman di sebelah barat perbatasan Ceko, Oder-Neisse, dan Slovakia di sebelah selatan, Rusia, Lithuania disebelah timur laut, dan juga Belarus serta Ukraina di sebelah timur.

Baca Koran

Memiliki sejarah panjang pendidikan tinggi, Polandia menjadi tuan rumah institusi pendidikan tinggi yang berasal dari abad ke-14. Universitas Jagiellonian di Krakow, berdiri pada tahun 1364, adalah perguruan tinggi peringkat ke dua di Eropa Tengah dan berada di jajaran 100 universitas paling inovatif di dunia.

Polandia adalah tujuan belajar yang populer bagi pelajar internasional dan berdasarkan data statistik UNESCO terakhir negara ini menjadi tuan rumah bagi lebih dari 23.000 mahasiswa. Polandia memiliki tujuh perguruan tinggi yang terdapat di Peringkat Pendidikan Tinggi Universitas Dunia versi Times 2016–2017 –peringkat tertinggi diraih oleh Universitas Warsawa (501–600).

Selain beberapa fakta menarik tentang dunia pendidikan di Polandia seperti: Pertama, guru tidak membuat RPP, silabus, atau semacamnya.

Kedua, guru tidak perlu memberikan ujian, baik ujian lisan maupun tertulis.

Ketiga, guru tidak perlu memberikan PR untuk murid-muridnya. Keempat, guru perlu tidak memberikan hukuman dalam bentuk apa pun selain diskusi.

Kelima, guru tidak perlu menulis nilai atau penilaian di rapor, hanya feedback untuk orang tua.

Ada juga strategi 2 x 10 Angela Watson, ini adalah strategi dengan menghabiskan 2 menit sehari selama 10 hari berturut-turut untuk membangun hubungan pribadi dengan “challenging students”. Upaya konsisten ini bertujuan untuk menjalin hubungan positif dan meningkatkan perilaku dengan menumbuhkan kepercayaan dan pengertian.

Baca Juga :  Ramadan Bulan Literasi Keilmuaan

Beberapa point yang menjadi kunci : 1. Konsistensi: Strategi ini dibangun berdasarkan gagasan bahwa interaksi singkat dan konsisten dapat memberikan dampak lebih besar dibandingkan interaksi jangka panjang dan sesekali. Tujuannya adalah untuk menciptakan hubungan positif dari waktu ke waktu; 2. Perhatian Individual: Selama dua menit, fokusnya adalah pada pemahaman perspektif, minat, dan kekhawatiran siswa. Perhatian yang dipersonalisasi ini membantu menciptakan ikatan; 3. Membangun
kepercayaan. Dengan secara konsisten menunjukkan minat terhadap kehidupan dan kesejahteraan siswa, kepercayaan akan terbangun secara bertahap. Kepercayaan ini menjadi landasan bagi peningkatan komunikasi dan kerjasama.

Strategi ini sebenanya juga lebih dahulu dan mendalam diteliti oleh Raymond J. Wlodkowski, Ph.D (http://raymondwlodkowski.com/raymondbio.htm) Wlodkowski menemukan peningkatan sebesar 85 persen pada perilaku siswa. Selain itu, ia menemukan bahwa perilaku semua siswa lain di kelasnya
meningkat.

Martha Allen, seorang profesor di Dominican University’s Teacher Credential Program in San Rafael, Californi, meminta para calon gurunya untuk menggunakan strategi 2×10 terhadap “challenging students” atau siswa yang nakal mereka. Hasil? Hampir semua guru melaporkan peningkatan yang nyata dalam perilaku dan sikap siswa, dan bahkan di hampir seluruh kelas.

Guru-guru di Polandia hanya diminta untuk fokus mengenal pribadi setiap murid dan membantu mereka mendapatkan proses belajar yang maksimal. Mereka manusia yang berperasaan, hanya perlu diperhatikan dan dikenali lebih dalam.

Guru juga diminta fokus untuk menunjukkan bahwa proses belajar bisa penuh dengan kehangatan dan keajaiban. Semua anak punya potensi yang unik, tak bisa di paksakan harus mencapai target tertentu yang bukan dirinya.

Terakhir, guru diminta fokus untuk menunjukkan bahwa murid-muridnya mendapat perhatian dan kasih sayang yang cukup di sekolah. Jadikan sekolah sebagai tempat yang pas untuk mengembangkan diri.

Iklan
Iklan