JAKARTA, Kalimantanpost.com- Pertumbuhan positif ekonomi Kalimantan Selatan yang bersumber dari lapangan usaha strategis di sektor jasa, pariwisata, mineral dan pertambangan, transportasi, pergudangan serta industri pengolahan menjadi peluang Bank Kalsel untuk mulai mengkaji perubahan statusnya menjadi bank devisa.
Direktur Utama Bank Kalsel, Fachrudin mengatakan hal tersebut, disela jamuan makan siang acara Peresmian Kantor Kas Bank Kalsel di PT Taspen (Persero) KC Jakarta Selatan, Kamis (1/2/2024).
Menurut Fachrudin, seiring berkembangnya teknologi keuangan antar negara dan dorongan pemerintah untuk memperbesar volume ekspor bagi UMKM, dorongan untuk meningkatkan status Bank Kalsel menjadi Bank Devisa tidak terelakkan.
Melalui status baru sebagai Bank Devisa perseroan akan melebarkan bisnis ke transaksi mata uang asing, dan remitansi . Hal ini selain untuk melayani nasabah korporasi asal banua yang sudah masuk dalam jajaran eksportir global juga sekaligus untuk mendukung nasabah UMKM.
“KUR Bank Kalsel yang telah bergulir lebih dari 1 trilyun mayoritas kepada petani dan pedagang, berpotensi akan berkembang menjadi pembiayaan ekspor impor dan resi gudang. Tahun 2023 sedang kita kaji, dan kami berharap tahun depan Bank Kalsel siap menjadi Bank Devisa” ujar pria kelahiran 07 Februri 1970 di Banjarmasin ini.
Kinerja Bank Kalsel digenjot maksimal menyasar pangsa pasar lintas generasi mulai dari Gen Z hingga pensiunan dengan memanfaatkan layanan aplikasi digital “Ready Cash” yang saat ini juga sedang dipersiapkan.
Aplikasi Ready Cash menjawab kebutuhan perbankan masa kini yang telah bergeser secara radikal. Diusia jelang ke 60 pada tahun 2024 ini, kami berupaya terus memanjakan kemudahan konektivitas layanan hanya melalui gawai. Tanpa perlu ke kantor bahkan sambil rebahan, transaksi keuangan di Bank Kalsel dapat dilakukan.(Rof/ADV)