Oleh : CAKRAWALA BINTANG
Dalam buku yang terkenal ‘If You Can You Think, You Can’, ada kalimat yang berbunyi sebagai berikut, “Siapakah yang dapat merubah nasib dan menentukan nasib dirimu kalau bukan dirimu sendiri dan siapakah yang bertanggung jawab atas kesengsaraan dan kemuliaan dirimu, kalau bukan dari usahamu dan perjuangan jerih payahmu sendiri? Maka dengan demikian berbuatlah, bertindaklah, berjuanglah dan hadapilah cita-citamu dengan segenap kemampuanmu!”.
Itulah pula dikatakan Norman Peal, pengarangnya buku tersebut, menyatakan bahwa jika di dalam diri manusia itu ada keyakinan untuk mampu berbuat, karena manusia yang berpikir sudah dapat mengkalkulasinya sendiri, maka seseorang itu pasti akan mampu untuk melaksanakannya.
Manusia hanya berpikir, bertindak sesuai dengan keinginannya, atau programnya. Maka izin Allah SWT yang akan memutuskannya, apakah keinginan seseorang itu dapat terlaksana atau tidak. Namun banyak juga manusia tidak mengerti, jika dibalik semua yang katanya sukses itu ada banyak hal yang bisa terjadi. Di mana terkadang justru merugikan mereka yang telah mencapainya. Kalkulasi tentang hitungan balik, itu di mulai dari hari kiamat, kemudian mundur secara teratur kepada sebuah peristiwa yang dapat dikatakan sebagai “kasus itu”.
Di dalam arti yang sebenarnya, bahwa manusia itu akan sukses jika mengerti amanah apa yang sebenarnya diembannya di muka bumi ini. Oleh karena sukses menurut Allah SWT bagi orang beriman perlu banyak diketahui. Karena tubuh manusia itu ada jasmani dan rohani. Sedangkan kebahagiaan itu ada di dalah ruh, ruh yang merasakannya. Bahwa ruh itulah sebenarnya sesuatu yang tidak terdeksi oleh IPA, hanya dapat dirasakan oleh setiap orang saja. Kemudian kedudukan iman itu sendiri ada di dalam ruh. Tentu saja Tuhan yang Maha Pencipta, serta Maha Mengetahui, serta Maha Penyayang, sangatlah mengerti keinginan manusia. Oleh karena itu manusia patut untuk “menguasai dirinya”, sehingga dengan demikian tentu akan “mengetahui Tuhannya”.
Jika Rasulullah SAW telah merasakan nikmat Allah SWT, yang begitu banyak seperti yang dimaksud dalam surat Al-Kautsar, maka dengan demikian juga Rasulullah SAW akan mengajarkan kembali, tentang nikmat yang banyak itu, kemudian bagaimana caranya untuk itu mengenal tentang Tauhid, kemudian mengajarkan serta akhirnya juga memperjuangkannya. Karena ada saja manusia yan tidak percaya, akan apa yang dibawa dan diajarkan oleh Muhammad SAW.
Karena itu, manusia hanya bisa sukses, jika memang ada informasi,yang masuk ke dalam hati pada insan Kamil, bahwa dirinya adalah ahli surga. Bagaimana cara informasi itu bisa sampai pada seseorang? Itulah masalah kedekatan seseorang pada Penciptanya, hubungan seseorang pada pelindung dan pemeliharanya. Hubungan itu nampaknya berbeda-beda pada setiap orang, namun bagi mereka yang telah mengalaminya. Tentunya banyak terjadi pada para sahabat, serta mereka yang memang telah khusyu, untuk tetap dijalan kebenaran. Sampai mereka mendengar informasi perjuangan mereka itu.
Mudah-mudahan yang dikatakan, jika kamu pikir kamu bisa, maka kamu akan bisa! Bisa dimengerti.