Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Pemko Banjarmasin melalui Dinas Lingkungan Hidup ternyata cukup berhasil dalam membudidayakan maggot.
Menyadari keberhasilan itu, DLH Kota Banjarmasin akan lebih meningkatkan budi daya maggot atau belatung ini.
“ Sebab melalui budidaya maggot ternyata cukup efektif sebagai salah satu solusi dalam mengatasi masalah sampah dari organik,” kata Kepala Bidang Kebersihan dan Pengelolaan Sampah DLH Kota Banjarmasin,Marzuki.
Kepada sejumlah wartawan, Senin (11/11/2024) ia dalam 1 kilogram maggot mampu mengurai 17 kilogram sampah organik setiap hari.
Menurutnya dengan semakin banyak maggot yang dibudidayakan, maka semakin banyak pula akan menjadi solusi yang baik untuk mengurangi volume sampah organik di Banjarmasin yang mencapai 600 ton setiap harinya.
Marzuki mengatakan saat ini DLH Kota Banjarmasin sudah memfasilitasi dua kelompok swadaya masyarakat untuk membudidayakan maggot di Banjarmasin.
“Kelompok masyarakat di kawasan TPA Basirih dan Tanjung Pagar Banjarmasin Selatan,” kata Marzuki yang akrab disapa Zak ini.
Dikatakan khusus di TPA Basirih, DLH sudah menyiapkan sebanyak 500 rak tempat pengembangan maggot. Dari jumlah itu sampai saat ini baru terisi maggot sebanyak 100 rak dengan produksi 100 kilogram maggot.
Marzuki menerangkan DLH akan terus meningkatkan budidaya maggot kepada masyarakat dengan sebuah keyakinan dapat mengurangi volume sampah.
Lebih jauh maggot bukan hanya mampu membantu dalam pengelolaan sampah saja tetapi juga memiliki nilai ekonomis. Diantaranya dapat digunakan sebagai pakan ternak dan pakan budidaya ikan, serta pengendalian sebagai bahan untuk kosmetik.
Dijelaskan, dalam budidaya maggot dengan memanfaatkan sampah organik ini, DLH hanya memfasilitasi melalui pemberian pelatihan kepada warga.
“ Selanjutnya untuk penjualannya maggot kami serahkan kepada warga atau kelompok masyarakat,” tutup Marzuki. (nid/K-3)