JAKARTA, Kalimantanpost.com – Annisa Trihapsari, seorang aktris Indonesia, segera bertolak melakukan perjalanan ke Uzbekistan pada 15-22 Februari 2025 untuk mendukung pendirian Taman dan Perpustakaan Soekarno bersama delegasi Riset penelitian terkait Imam Bukhari dari Fakultas Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan Institut Ilmu Al Qur’an (IIQ) Jakarta.
Kunjungan ini merupakan bagian dari Program 1000 Cahaya Indonesia untuk Amirul Mukminin fil Hadits, sebuah sinergi kemitraan antara KBRI Tashkent, Kedutaan Besar Uzbekistan untuk Indonesia, Perguruan Tinggi, Media dan Pihak Swasta yang bertujuan untuk memperkuat hubungan antara Indonesia dan Uzbekistan, serta menghormati warisan sejarah yang menghubungkan kedua negara.
Diketahui Presiden pertama Indonesia, Soekarno, memiliki hubungan historis dengan Uzbekistan. Pada tahun 1956, Soekarno mengunjungi Uzbekistan dan berziarah ke makam Imam Bukhari di Samarkand. Selama kunjungannya, Soekarno meminta kepada pemimpin Uni Soviet saat itu, Nikita Khrushchev, untuk memugar makam Imam Bukhari yang saat itu tidak terawat. Permintaan ini menunjukkan penghormatan Soekarno terhadap warisan Islam dan hubungannya dengan Uzbekistan.
Pendirian Taman Soekarno di Uzbekistan diharapkan dapat menjadi simbol persahabatan antara kedua negara dan memperingati kunjungan bersejarah tersebut. Selain itu, dukungan terhadap riset Imam Bukhari bertujuan untuk memperdalam pemahaman tentang kontribusi ulama besar ini terhadap watak dan karakter muslim di Indonesia yang banyak mengaplikasikan kitab sahih Bukhari dan mengkaitkannya dengan karakter sosial dan budaya.
Langkah Annisa Trihapsari ini didukung HPT Tour & Travel, dan selama 8 hari Annisa dijadwalkan bertemu dengan akademisi di International Islamic Academy of Tashkent , pimpinan Imam Bukhari Center, tokoh ulama terkemuka Asia Tenggara serta Gubernur Samarkand.
“Saya senang, bangga sekaligus terharu turut serta dalam kegiatan mulia ini. Surprise juga melihat rancangan perjalannya berkonsep Edutrip komplit. Selain dapat sejarah peradaban Islam, napak tilas hubungan diplomasi Indonesia-Uzbekistan sekaligus healing dan fun disuasana musim dingin di Uzbekistan” jelas Annisa kepada awak media yang menemuinya di Restauran Jati by Jannan dikawasan Andara pada Jumat, 14 Februari 2025.
Pembangunan Taman dan Perpustakaan Soekarno di Uzbekistan menjadi bahasan Plan in Action pada pertemuan Bilateral pada kunjungan Menteri Luar Negeri Uzbekistan Bakhtiyor Saidov ke Indonesia dalam bahasan kerjasama dengan Menteri Luar Negeri Sugiono (11/2 ).
Annisa mengaku beruntung terpilih menjadi salah satu ikon program 1000 Cahaya Indonesia untuk memperkuat ikatan budaya dan sejarah antara Indonesia dan Uzbekistan, serta mempromosikan apresiasi terhadap tokoh-tokoh penting dalam sejarah Islam.(Rof/KPO-1)