Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Kalsel

“Alarm Keras Maraknya Premanisme Berkedok Ormas”

×

“Alarm Keras Maraknya Premanisme Berkedok Ormas”

Sebarkan artikel ini

Insiden di BAPAS Banjarmasin

premanisme
Petugas lapas saat diperiksa (kiri) dan Ketua AMPI Banjarmasin, Zul Fahmi.

Banjarmasin, Kalimantanpost.com – Insiden mengejutkan terjadi di Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas I Banjarmasin.

Abrar, seorang petugas negara, dianiaya oknum yang diduga preman berkedok ormas. Kejadian memantik respons keras dari Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia (AMPI) Kota Banjarmasin, Zul Fahmi Marola.

Baca Koran

“Ini bukan hanya tentang saudara Abrar. Ini soal keamanan kita semua.

Kami akan mengawal kasus ini hingga pelaku dan aktor di baliknya dihukum setimpal,” ujar Zul, Selasa (20/5).

Lebih lanjut, AMPI berencana menggalang dukungan dari jaringan internal mereka di Partai Golkar agar kasus ini mendapat atensi nasional.

“Kami tidak akan diam, akan pastikan korban mendapat keadilan, dan premanisme tidak punya tempat di Banjarmasin,” ucapnya.

Peristiwa penganiayaan terjadi pada Senin (19/5)sekitar pukul 10.15 WITA, tepat di dalam ruang kerja Kepala BAPAS.

Abrar mengalami luka serius pada bagian wajah dan rahang setelah dianiaya oleh seseorang bernama Habib Muchdar Hasan Assegaf, yang mengaku sebagai anggota ormas dan memiliki “backup kuat”.

Berdasarkan laporan polisi nomor LP/B/114/V/2025/SEKTOR BJM SELATAN/RESTA BJM/POLDA KALSEL, korban melaporkan kejadian tersebut didampingi para saksi yang merupakan pejabat BAPAS.

“Insiden ini bukan sekadar penganiayaan, tapi alarm keras atas maraknya premanisme yang mulai berani masuk ke ruang-ruang pemerintahan,” tambah Zul Fahmi.

“Jika petugas negara saja bisa dipukul di kantornya sendiri, bagaimana nasib masyarakat biasa?.

Ini darurat! Polda Kalsel harus segera bentuk Satgas Anti Premanisme!” tegas Zul Fahmi.

AMPI Banjarmasin juga menyerukan gerakan bersama masyarakat untuk melawan segala bentuk premanisme berkedok ormas, intimidasi, hingga kekerasan yang mengganggu rasa aman publik.

Lebih lanjut, AMPI berencana menggalang dukungan dari jaringan internal mereka di Partai Golkar agar kasus ini mendapat atensi nasional. (fin/K-2)

Baca Juga :  Pemkab Banjar-BPKP Teken Komitmen Penguatan SPIP-IAC
Iklan
Iklan