Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan Utama
Martapura

Gugus Tugas Covid-19 Banjar Imbau Warga Perbatasan

×

Gugus Tugas Covid-19 Banjar Imbau Warga Perbatasan

Sebarkan artikel ini
Hal 16 35 Klm Martapura Vidcom
VIDCON - Konferensi Pers (Vidcon) di Command Center Barokah, Martapura. (KP/Wawan)

Martapura, KP – Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 (GTPP C-19) Banjar terus mengimbau masyarakat agar tidak banyak melakukan aktivitas diluar rumah, kecuali dalam keadaan penting, sebab penambahan orang positif Corona justru berasal dari kawasan pasar dan tempat penuh kerumunan orang.

Ini diakui oleh juru bicara GTPP C-19 Banjar, Kadis Kesehatan dr Diauddin didampingi Kadis Kominfo, Statistik dan Persandian HM Aidil Basith dalam Konferensi Pers (Vidcon) di Command Center Barokah, Martapura, Senin (11/5) sore.

Baca Koran

“Tambahan tiga, sehingga ada 23 terkonfirmasi positif, yaitu satu keluarga, ibu, anak dan menantunya,” ungkapnya.

Mereka berasal dari Kertak Hanyar. Si ibu kebetulan sering bepergian ke pasar di Banjarmasin. Ini sebenarnya mirip dengan sembilan kasus sebelumnya, yang semua terkonfirmasi positif, setelah ada riwayat perjalanan ke pasar di Banjarmasin, baik sebagai pedagangnya maupun pembeli,” jelasnya.

Oleh sebab itu, GTPP C-19 Banjar mengimbau agar warga di perbatasan, seperti di Sei Lulut, Kertak Hanyar dan wilayah sekitar lainnya agar waspada dan tidak usah memaksakan diri ke pasar di Banjarmasin.

“Untuk masyarakat Kabupaten Banjar, janganlah dulu jalan-jalan ke pasar-pasar yang saat ini sudah terbukti jadi tempat penularan,” imbaunya.

Dia juga mengingatkan masyarakat yang terpaksa keluar rumah, wajib menggunakan masker, rajin mencuci tangan dengan sabun dan menjaga jarak saat bertemu warga lain.

Serta apabila sampai di rumah, segera mandi dan mencuci pakaian yang dikenakan,” tandasnya

Dia juga menyampikan, pihaknya akan kedatangan 7.000 rapid test dalam waktu dekat.

“Kita akan bagi ke puskesmas, lebih cepat pemeriksaan untuk yang dicurigai, akan lebih baik untuk memutus penyebaran,” katanya.

Dijelaskannya, selama ini petugas di puskesmas sudah dilatih. Namun rapid test alatnya minim. (Wan/K-3)

Baca Juga :  Pengusaha Mikro Diedukasi Soal Permodalan
Iklan
Iklan