Banjarmasin, KP – Sebanyak 50 karyawan Hotel Grand Mentari melakukan aksi mogok kerja dengan melakukan aksi di depan hotel yang terletak di Jalan Lambung Mangkurat, Kelurahan Kertak Baru Ilir, Kecamatan Banjarmasin Tengah, Kamis (24/12) siang.
Ketua Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) Kalimantan Selatan, Yoeyoen Indharto mengatakan, aksi tersebut dilakukan menyusul tidak adanya respon atas surat peringatan yang dilayangkan oleh pihaknya kepada Pemerintah Kota (Pemko) Banjarmasin dan pihak hotel, terkait nasib karyawan hotel yang sejak Juli lalu dipekerjakan secara shift.
“Surat itu sudah dua kali dilayangkan agar ada mediasi, namun seperti ada pembiaran, hingga akhirnya mereka memutuskan mogok kerja sampai waktu tidak ditentukan,” ucapnya pada awak media di sela aksi mogok kerja tersebut.
Ia menjelaskan, bahwa permintaan para karyawan tersebut sebenarnya cukup sederhana. Yakni minta dipekerjakan lagi full selama satu bulan.
“Bukan hanya lima hari dalam sebulan seperti yang diberlakukan pihak manajemen hotel sekarang ini,” tegasnya
Ia mengaku sangat menyayangkan atas kurangnya kepekaan pihak manajemen hotel dan Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja (Diskumteka) Kota Banjarmasin yang kurang merespon atas tuntutan para karyawan.
“Tuntutannya sederhana, meminta pimpinan hotel mempekerjakan seluruh pekerja seperti sedia kala,” tambahnya.
Jika dari aksi ini menurut Yoeyoen, tetap tidak ada tanggapan dari pihak – pihak terkait, jalur hukum pun siap untuk Ia tempuh.
Jika jalur hukum tersenlbut diambil, tentunya juga akan merugikan pihak hotel dan Pemko.
“Kita minta jalur Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dengan pesangon yang dibayar sesuai aturan. Agar kawan-kawan bisa bekerja di tempat lain,” tandasnya. (Zak/KPO-1)
