Kandangan, KP – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Hulu Sungai Selatan (HSS), mengkaji kebijakan pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah, serta membuka kunjungan wisata, meski dalam status pemberlakukan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
Hal itu diungkapkan Bupati HSS Achmad Fikry, usai memimpin rapat koordinasi Satuan Tugas (Satgas) Covid-19 Kabupaten HSS, Selasa (24/8/2021), di Aula Rakat Mufakat, Kantor Setda setempat.
Bupati HSS Achmad Fikry mengatakan, status PPKM level 3 Kabupaten HSS diperpanjang hingga 6 September 2021. Hal itu berdasarkan situasi tingginya angka kasus Covid-19 di Kabupaten HSS.
Meski begitu, tambahnya, dalam pembahasan rapat itu ada beberapa catatan yang dapat dilakukan pada masa perpanjangan PPKM level 3 ini. Yakni, memungkinkan bisa dilaksanakan pembelajaran secara tatap muka di sekolah-sekolah, serta membuka kunjungan wisata.
“Nantinya akan dikaji secara teknis oleh masing-masing tim, dan sangat tergantung dengan kondisi dan kesiapan pelaksanaannya di lapangan,” terangnya.
Bupati Fikry menegaskan, kemungkinan tersebut dapat dilaksanakan, namun secara terbatas dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
Terkait pelaksanaan pembelajaran tatap muka (PTM), Achmad Fikry menekankan, protokol kesehatan yang ditunjang dengan pola pikir dan kebiasaan yang harus diubah.
“Kalau dulu murid yang menunggu guru, maka untuk mencegah kerumunan, saat ini sebaiknya guru yang menunggu murid di dalam kelas. Sehingga pada saat murid masuk kelas, pelajaran dapat langsung dimulai,” jelasnya.
Selain itu, tambahnya, peran orangtua murid juga penting dengan tetap mengusahakan mngantar-jemput anak langsung dan menyiapkan bekal dari rumah. Sehingga setelah belajar di sekolah, anak-anak langsung pulang.
Bupati Achmad Fikry optimis, Pemkab HSS dengan bantuan berbagai pihak, akan mampu menurunkan angka kasus Covid-19 di daerahnya.
Menurutnya peran serta masyarakat menjadi sangat penting, karena sasaran penerapan protokol kesehatan adalah di masyarakat.
Ia mengimbau, masyarakat tidak takut berobat ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya. “Jika mengalami gejala sakit segera berobat, tidak akan ada pasien yang dicovid-covidkan,” pungkasnya. (tor/K-6)