Banjarmasin, KP – Banyaknya pedagang musiman yang membuka lapak jualannya ketika setiap memasuki bulan ramadan memang membuat mayoritas masyarakat Banjarmasin merasa senang.
Pasalnya, banyak hidangan khas yang hanya bisa didapatkan di masa bulan suci bagi umat muslim tersebut.
Kendati demikian, rupanya ada sebagian masyarakat yang merasa khawatir terhadap kandungan makanan yang dijual pedagang.
Salah satunya Dirga, pria berusia 32 tahun itu mengaku harus lebih teliti lagi ketika membeli makanan dan minuman di luar untuk dikonsumsi sebagai hidangan berbuka puasa.
“Takutnya ada makanan atau minuman yang memakai bahan yang berbahaya, seperti pengawet dan pewarna buatan,” ucapnya saat dibincangi Kalimantan Post, Kamis (7/4) siang.
Bukan tanpa alasan, menurutnya kekhawatiran tersebut muncul agar dirinya bisa terhindar dari resiko penyakit akibat mengkonsumsi zat kimia berbahaya dari hidangan berbuka puasa.
“Memang tidak langsung muncul, tapi efeknya jangka panjang dan membahayakan kesehatan di masa depan. Misalnya kanker,” ungkap warga Kelurahan Sungai Lulut, Kecamatan Banjarmasin Timur itu.
Karena itu, ia berharap perlu adanya pengawasan dari pihak pemerintah untuk menutup ruang gerak bagi para pedagang nakal yang ingin mengambil keuntungan dari momen ramadan kali ini.
“Kalau perlu terjunkan tim untuk mengawasi peredaran makanan untuk melindungi konsumen,” imbuhnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Bidang (Kabid) Pengembangan Perdagangan, Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Banjarmasin, Rakhman Norrahim mengaku pihaknya akan segera merespon keresahan warga.
“InsyaAllah mulai Sabtu ini akan kami jalankan sidak,” tukasnya.
Karena itulah, pihaknya akan berkoordinasi terlebih dahulu dengan Balai Besar POM di Banjarmasin untuk menjalankan sidak tersebut.
Rencananya, sidak akan dijalankan di pasar wadai yang saat ini tersebar di lima kecamatan Kota Banjarmasin.
“Sidak makanan di Pasar Wadai Ramadan. Kami hanya mendampingi pihak BBPOM di Banjarmasin,” imbuhnya.
Lantas, bagaimana dengan makanan yang sudah memasuki atau mendekati masa kadaluarsa?
“Kalau soal itu, juga sama, Sabtu baru bisa kita jalankan,” imbuhnya.
Ia berdalih, saat ini jajaran Disperdagin Kota Banjarmasin sedang fokus melaksanakan pasar murah yang digelar di 16 titik selama Ramadan.
“Jumlah SDM kita juga kurang, makanya baru bisa Sabtu dan Minggu,” tuntas Rakhman. (Kin/KPO-1)