Pegulat Kalsel, Arbainsyah mengikuti Pemusatan Latihan Nasional (Pelatnas) Gulat untuk persiapa mengikuti SEA Game2 2022 di Vietnam.
BANJARMASIN, KP – Pegulat Kalimantan Selatan peraih medali emas PON (Pekan Olahraga Nasional) XX Papua, Arbainsyah bertolak ke Jakarta untuk memenuhi panggilan Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) SEA Games 2022 di Vietnam.
Arbainsyah yang turun di kelas gaya bebas 65 kilogram putra ini, mengaku dalam kondisi fit dan telah melakukan persiapan jelang mengikuti pelatnas.
“Saya pribadi sudah melakukan latihan fisik, teknis dan daya tahan sekaligus menjaga kondisi untuk tetap prima,” paparnya.
Bain sapaan akrab Arbainsyah tidak memungkiri persaingan gulat di Asia Tenggara untuk kelas yang dihadapinya tidaklah mudah. Tetapi dia tetap berambisi untuk melebihi pencapaian di ajang SEA Games sebelumnya.
“Ini merupakan SEA Games ketiga saya, mudah-mudahan bisa memberikan yang terbaik terutama melebihi pencapaian perunggu sebelumnya, Insya Allah emas,” pungkasnya.
Ketua Umum Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Provinsi Kalsel, H Zakly Asswan mengatakan bahwa Kalsel hanya mendapatkan satu kuota Pelatnas dari Kemenpora, padahal Kalsel memiliki dua peraih medali emas yaitu Arbainsyah dan Fahriansyah.
“Alhamdulilah, ada perwakilan kita di Kalsel untuk Indonesia, sebenarnya kita mengharapkan pegulat kita yang lain juga dipanggil,” ucapnya.
Zakly berharap Arbainsyah mampu menampilkan kemampuan terbaiknya untuk bisa membanggakan banua dan Indonesia di ajang internasional.
“Mudah-mudahan Arbainsyah mendapat hasil yang terbaik untuk Indonesia, kami minta doanya kepada masyarakat Kalsel,” pungkasnya.
-Dipangkas
Kementerian Pemuda dan Olahraga telah mengumumkan cabang olahraga (cabor) apa saja yang akan berangkat ke SEA Games Vietnam 2022 beberapa waktu lalu.
Selain itu, beberapa cabor yang rencananya akan berangkat justru dipangkas. Cabor yang dimaksud adalah bola tangan indoor dan pantai, dansa, petanque, kurash, futsal, biliar, tenis meja, muay thai, loncat indah, senam ritmik dan aerobik, binaraga, dan sepak bola putri.
Menteri Pemuda dan Olahraga, Zainudin Amali mengatakan pengurangan ini dilakukan setelah melalui hasil revieuw yang dilakukan oleh praktisi, akademisi, perwakilan KOI dan KONI.
Menpora juga menjelaskan bahwa pengiriman atlet ke Vietnam juga didasari efisiensi anggaran Negara, yang kini tengah fokus menangani pandemi covid-19.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Persatuan Olahraga Biliar Seluruh Indonesia (POBSI) Kalsel H Mustohir Arifin atau H Imus melalui Wakil Ketua Umum, H Noor Fathulliansyah mengaku kecewa. Pasalnya, Kalsel berhasil menyumbangkan satu atlet di pelatnas biliar atas nama Arun di nomor snooker.
“Kebijakan seperti ini yang merusak pembinaan olahraga tertentu yang tidak diikutkan, ini sangat disayangkan, apalagi atlet tersebut telah mengikuti Seleknas dan lolos untuk mengikuti Pelatnas SEA Games,” ucapnya. (nets/nfr/k-9)
