Kalimantan Post - Aspirasi Nusantara
Baca Koran
Space Iklan
Space Iklan
Iklan
HEADLINE

Sungai Barito “Mengering”, Tongkang Terperangkap

×

Sungai Barito “Mengering”, Tongkang Terperangkap

Sebarkan artikel ini
1 3 klm utama
JADI TONTOTAN - Tak sedikit warga yang turun dan jadi tontotan di sekitar sebuah tongkang bermuatan batu bara yang terdampar akibat Sungai Barito yang mengering. (Ist)

Tak sedikit warga turun melihat langsung dan ada yang mencari ikan di sekitar sebuah tongkang yang terdampar bermuatan batu bara

MARABAHAN, KP – Sungai Barito, terutama di kawasan Barito Kuala Kalimantan Selatan, mengering dan angkutan terganggu hingga tongkang bertonase besar terperangkap tidak bisa berlayar .

Baca Koran

Dari keterangan, Senin (23/1), fenomena ini sudah dalam beberapa hari dan menjadi perhatian warga yang melintas dari atas Jembatan Barito yang menghubungkan Kalimantan Selatan dengan Kalimantan Tengah.

Bahkan tak sedikit warga turun melihat langsung dan ada yang mencari ikan di sekitar sebuah tongkang yang terdampar bermuatan batu bara maupun melihat-lihat sekitar lokasi.

“Iya penasaran saja, meski takut tetap turun menjejakan kaki di pinggiran yang tadinya kalau normal cukup dalam digenangi air,” ucap Narti, warga Banjarmasin Utara yang saat liburan dan melintas, Minggu (22/1).

Bahkan surutnya Sungai Barito menjadi tempat bermain dan mandi masyarakat setempat, karena pasir dan batu kerikil timbul ke permukaan.

Bahkan sejumlah kapal tarik atau tunda (tug boat) yng sebelumnya berlayar ke hulu maupun hilir pada saat debit air sepeeti ini terpaksa bersandar di beberapa tempat.

“Diperkikan ketinggian air Sungai Barito pada skala tinggi air (STA) pada angka 5,50 meter yang menunjukkan angka tidak aman bagi pelayaran kapal bertonase besar.

Kondisi air sungai sepanjang 900 kilometer yang hulunya berada di wilayah di Kalimantan Selatan hingga Kabupaten Murung Raya Kalteng ini, sulit diramalkan.

Pasalnya, meski saat ini hujan masih turun, kenyataannya debit air Sungai Barito turun, dan kalau di wilayah hulu hujan maka air kembali naik.

Meski angkutan kapal dan tongkang bataubara bertonase besar tidak bisa berlayar, sejumlah kapal barang dan angkutan penumpang yang tonasenya sedang tidak mengalami kendala.

Baca Juga :  Menteri LH: Pengelolaan Sampah di Tanah Bumbu Dinilai Cukup Baik

Masalah ini menurut keterangan sudah diawasi pihak Kepolisian maupun Bidang Perhubungan Sungai dan Penyeberangan Dinas Perhubungan setempat.

Diketahui, Barito Kuala dibelah oleh Sungai Barito yang membentang dari selatan sebagai muara sungainya (Kecamatan Tabunganen) hingga ke utara (Kecamatan Kuripan).

Luas wilayah Kabupaten Barito Kuala adalah 2.996,96 km² atau sebesar 7,99 persen dari luas propinsi Kalimantan Selatan. Kabupaten Barito Kuala meliputi 17 kecamatan. Kabupaten Barito Kuala terletak di antara 2° 29’ 50” – 3° 30’ 18” Lintang selatan dan 114° 20’ 50” – 114° 50’ 18” Bujur Timur.

Ibukota Kabupaten Barito Kuala adalah Kota Marabahan yang berjarak ± 60 km dari Banjarmasin Ibukota Propinsi Kalimantan Selatan. Batas wilayah administratif Kabupaten Barito Kuala adalah sebagai berikut :  

Sebelah Utara : Kabupaten Hulu Sungai Utara dan Kabuoaten Tapin

Sebelah Timur : Kabupaten Banjar dan Kota Banjarmasin

Sebelah Selatan : Laut Jawa

Sebelah Barat : Kabupaten Kapuas bagian barat (Provinsi Kalteng). (K-2)

Iklan
Iklan