Banjarmasin, KP – Manusia merupakan makhluk sosial di mana interaksi sesama adalah salah satu ciri khasnya, baik dilakukan secara verbal maupun non verbal, secara tatap muka maupun memanfaatkan teknologi (online), dilakukan di ruang terbuka maupun tertutup.
Dan di masa perkembangan era digitalisasi mahluk sosial menjadi harapan baru dalam melanjutkan perkembangannya. Namun ditengah perkembangan tersebut tidak sedikit mengalami berbagai persoalan dan tantangan.
Dan di rentang waktu sekarang banyak dikejutkan oleh beberapa fenomena masalah yang dihadapi manusia, mulai dari masalah pribadi, sosial, belajar, karir, maupun spritual. Ditilik segi kualitas masalahnya pun sangat beragam, mulai dari ringan, sedang, bahkan berat yang mengakibatkan manusia menjadi tidak sehat secara psikologis.
Dengan berdasarkan realitas hal tersebut para kawula muda kalsel membentuk sebuah wadah/tempat AREACERITA.id sebagai cerita dan sharing yang bisa membantu dalam meringankan atau menyelesaikan permasalahan.
Akhmad Rizkhi Ridhani, M.Pd., Kons sebagai mentor mengatakan AREA CERITA.id bertujuan untuk memfasilitasi manusia tersebut agar dapat membantu meringankan, melonggarkan, bahkan mengentaskan permasalahan yang dihadapi manusia, sehingga manusia tersebut dapat menjalani kehidupan efektif sehari-hari.
“Kita bertujuan agar dapat membantu mereka. Sebagai contoh dikalangan remaja, misal meningkatnya emosi karena remaja berada di bawah tekanan sosial dan menghadapi kondisi dan harapan baru. Keadaan tersebut menyebabkan remaja mengalami kegagalan dalam menyelesaikan masalah yang dihadapinya, sehingga remaja sering dikatakan sebagai usia yang rentan akan masalah.
“Dan sebagai konseling bisa memberikan saran dan gagasan kepada mereka,” katanya.
Disebutkannya pula, AREA CERITA.id digagas orang banua seperti Titin, Grace, dan Nabil. Orang banua asli yang sedang studi magister bimbingan dan konseling di Universitas Negeri Yogyakarta. Serta Rudi Haryadi, M.Pd. sebagai supervisor konselor yang merupakan dosen Uniska dan sedang studi program doktor bimbingan dan konseling di Universitas Negeri Malang.
“Kita mengharapkan dengan adanya wadah ini maka mereka bisa menemukan solusi agar dapat menghadapi berbagai permasalahan yang dihadapi,” ucapnya.
Rizkhi juga menyebut di wadah tersebut selain bisa sharing tentu dapat membuka wawasan sebagai mahluk sosial dalam berinteraksi di antara sesamanya.
“Semoga dengan kita saling bertukar pendapat dan berkomunikasi dalam menyelesaikan permasalahan, tentu akan lebih ringan dalam menjalaninya,” pungkas dosen yang juga mengajar di Uniska ini. (fin/KPO-1)
